Rabu, 18 Februari 2009

Pemberangkatan KRI Diponegoro Tunggu PBB


17 Februari 2009,Surabaya -- Kepala Staf TNI AL (KSAL), Laksamana TNI Tedjo Edhi Purdijatno mengemukakan bahwa keberangkatan KRI Diponegoro-365 beserta sekitar 100 prajurit TNI AL ke Lebanon masih menunggu kesepakatan dengan PBB.

"Keberangkatan KRI Diponegoro ditunda sekitar satu bulan karena menunggu MoU dengan PBB," katanya kepada wartawan seusai acara peresmian pengalihan pembinaan satuan-satuan di penerbangan TNI AL di Surabaya, Rabu.

Ia mengemukakan, hal yang harus dipersiapkan dalam pemberangkatan kapal canggih milik TNI AL itu adalah pembiayaan sesuai kesepakatan dengan PBB.

"Kalau jumlah personel yang akan diberangkatkan memang sudah sesuai dengan rencana," kata laksamana berbintang empat yang juga penerbang TNI AL itu.

Personel TNI AL yang tergabung dalam pasukan Garuda XXVIII-A itu sudah mendapatkan pembekalan selama satu bulan di Markas Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) dari berbagai sumber, termasuk Deplu dan sejumlah perwira TNI yang pernah bertugas di luar negeri.

Menurut Kadispen Koarmatim, Letkol Laut (KH) Drs Toni Syaiful, KRI Diponegoro akan
bergabung dalam misi perdamaian PBB bersama dengan beberapa kapal perang dari negara-negara Eropa, seperti Jerman, Perancis, Portugal, Belanda dan Italia.

"Saat ini semua personel yang akan bertugas sudah siap untuk menjalankan tugas misi perdamaian," katanya.

Meskipun markas kapal perang tersebut di Koarmatim, Surabaya, namun pemberangkatan KRI Diponegoro ke Lebanon direncanakan di Jakarta. (antarajatim.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar