Sabtu, 05 Desember 2009

Pengadaan Kapal Selam Terealisasi Empat Tahun Lagi

Kapal selam kelas Moray pernah ditawarkan Belanda ke Indonesia.

5 Desember 2009, Surabaya -- Surabaya - Keinginan TNI Angkatan Laut untuk segera mendapatkan tambahan dua armada kapal selam masih harus menunggu empat tahun lagi, karena terbatasnya anggaran yang dimiliki pemerintah.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya TNI Agus Suhartono mengemukakan itu kepada wartawan, usai memimpin upacara peringatan Hari Armada ke-64 di Dermaga Komando Armada RI kawasan Timur (Koarmatim) Ujung, Surabaya, Sabtu.

Menurut KSAL, pihaknya tidak bisa memutuskan sendiri rencana pengadaan tersebut, karena harus berkoordinasi dengan Markas Besar TNI, Departemen Pertahanan dan pemerintah.

"Rencana itu sudah diusulkan sejak lama dan anggarannya masih digodok. Kalau tidak ada kendala, dua armada kapal selam itu baru terealisasi pada 2014 mendatang," ucapnya.

KSAL menambahkan, berdasarkan hasil seleksi dan penilaian yang telah dilakukan terhadap sejumlah negara, TNI AL telah menetapkan tiga negara yang nantinya akan menjadi pemasok kapal selam tersebut, yakni Belanda, Italia dan Rusia.

"Siapa yang bisa menawarkan produk dengan harga menarik dan memiliki 'transfer' teknologi paling bagus, itu yang akan kami pilih," katanya menegaskan.

"Tender pengadaan kapal selam akan dilakukan secara terbuka dan sistem pembiayaannya melalui kredit ekspor," tutur Laksdya TNI Agus Suhartono.

Harga satu unit kapal selam canggih diperkirakan mencapai Rp3,5 triliun, sehingga untuk pengadaan dua unit diperlukan anggaran sebesar Rp7 triliun.

Ia menambahkan, pengadaan dua unit kapal selam canggih tersebut untuk melengkapi dua armada kapal selam lama yang saat ini telah dimiliki TNI AL.

"Tambahan dua kapal selam itu juga untuk menambah kekuatan armada TNI AL dalam menjalankan misi pengamanan wilayah perairan Indonesia," ujar KSAL.

Selain kapal selam, TNI AL juga melakukan penambahan armada kapal perang dari berbagai jenis, seperti "Sigma Class" dengan menggandeng PT PAL.

Sementara itu, upacara peringatan Hari Armada dihadiri sejumlah mantan KSAL, antara lain Widodo A.S, Bernard Kent Sondakh, Slamet Subiyanto, dan Tedjo Eddy Purdijatno.

ANTARA JATIM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar