Senin, 27 Juni 2011

Rupiah Logam Tak Laku di Miangas

KRI Nuku merapat di dermaga Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Senin (27/6). Kapal patroli tersebut bertugas memantau keamanan di daerah perbatasan yang rawan dengan terjadinya perlintasan trans nasional. (Foto: ANTARA/Rosa Panggabean/ed/ama/11)

27 Juni 2011, Melonguane (TEMPOInteraktif): Uang logam pecahan Rp 500 ke bawah tidak diminati alias tidak laku di wilayah perbatasan Indonesia-Filipina. Di Kepulauan Miangas, Kecamatan Talaud, Sulawesi Utara, itu jarang ditemui barang yang dijual dengan harga di bawah pecahan tersebut.

Kasir Madya Direktorat Pengedaran Uang Bank Indonesia di Pulau Miangas, Bambang Suprio, mengungkapkan selain mengganti mata uang Peso dan menarik uang rupiah yang tak layak edar, Bank Indonesia juga banyak melayani penukaran uang logam.

Menurutnya, penduduk di pulau paling ujung Indonesia itu menukarkan uang logam pecahan Rp 100 dan Rp 200 lantaran milik mereka dengan pecahan lebih besar. Harga-harga barang di sana hanya kelipatan Rp 500 dan Rp 1.000. “Uang logam ibarat tidak laku,” ujar Yeni Dalentang, Kepala Desa Kampung Marore.

Imelda Lupa, pedagang di Miangas, juga menuturkan hal yang sama seperti Yeni. “Kami lebih senang mengumpulkan uang logam,” katanya.

Di Kepulauan Miangas, bank sentral melayani penukaran uang hingga Rp 40 juta di Pulau Marore yang dihuni 680 jiwa pada Sabtu, 25 Juni. Adapun di Miangas yang dihuni 878 jiwa bank sentral melayani penukaran hingga Rp 110 juta pada Ahad, 26 Juni 2011.

Marore berjarak 444,48 kilometer atau 17 jam perjalanan laut arah utara dari Pelabuhan Bitung Sulawesi Utara menggunakan kapal perang TNI Angkatan Laut KRI Sultan Nuku. “Kalau kapal penumpang membutuhkan waktu dua hari,” kata Komandan Sultan Nuku Mayor Laut Muhammad Sjamsul Rizal.

Marore merupakan pulau terluar yang berbatasan dengan Pulau Saranggani, Filipina. Keduanya berjarak 74,08 kilometer. Sementara, jarak Marore ke Tahuna, ibu kota Kabupaten Kepulauan Sangihe, adalah 170 kilometer.

Adapun Marore ke Miangas berjarak 157,42 kilometer atau 9 jam perjalanan laut arah utara. Miangas merupakan pulau yang berbatasan dengan Pulau Mindanao, Filipina, dengan jarak 92,6 kilometer. Adapun jarak Miangas ke Melonguane, ibu kota Kabupaten Kepulauan Talaud adalah 174,088 kilometer.

TNI AL Segera Bangun Lanal di Melonguane

KRI Nuku merapat di dermaga Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Senin (27/6). Kapal patroli tersebut bertugas memantau keamanan di daerah perbatasan yang rawan dengan terjadinya perlintasan trans nasional. (Foto: ANTARA/Rosa Panggabean/ed/ama/11)

Pemda Kabupaten Kepulauan Talaud Propinsi Sulawesi Utara meyerahkan hibah tanah seluas 5 hektar untuk tahap awal, yang diperuntukan untuk pembanguan Pangkalan TNI AL Melonguane . Komandan Pangkalan Utama TNI AL VIII Manado Laksma TNI Sugianto, S.E. , M.AP. menerima dan menandatangani surat peryataan penyerahan tanah hibah tersebut dari Bupati Kepulauan Talaud Drs. Constantine Ganggali di Ruang Rapat Bupati Kepulauan Talaud di Melonguane, Senin (23/5) yang dihadiri FKPD Talaud.

Dalam kesempatan tersebut, Danlantamal VIII Manado menyampaikan bahwa lokasi yang akan dibangun sebagai Pangkalan TNI AL sangat memenuhi unsur strategis sebagai sebuah pangkalan. Rencananya lokasi yang terletak di Kelurahan Kiama Kec. Melonguane tersebut akan segera dibangun kantor. Ditargetkan pembangunan akan dimulai pada bulan Juli tahun ini. Posisi Melonguane sangat strategis dalam segi pertahanan dan keamanan, karena lautnya berbatasan dengan Philipina. Sehingga diharapkan dengan kehadiran Pangkalan TNI AL Melonguane dimana juga termasuk kabupaten kepulauan, keamanan dan kedaulatan laut NKRI dapat ditegakkan. Sehingga masyarakat Kepulauan Talaud dapat meningkat kesejahteraannya karena keamanan lautnya terjaga. Hal serupa juga disampaikan oleh Bupati Kepulauan Talaud Drs. Constantine Ganggali dalam rapat FKPD Talaud tersebut.

Sebelum penanda tanganan surat pernyataan hibah tersebut, Laksma TNI Sugianto, S.E., M.AP. bersama dengan Bupati dan FKPD Talaud meninjau secara langsung lokasi rencana pembangunan Mako Pangkalan TNI AL . Jika pembangunan sudah dimulai Untuk sementara waktu Rumah Dinas Camat Melonguane difungsikan sebagai Markas Komando Pangkalan TNI AL Melonguane.

Masyarakat Melonguane menyambut baik rencana pembangunan Lanal Melonguane, demikian disampaikan Bupati dan beberapa tokoh masyarakat Melonguane yang datang secara sukarela ke lokasi tanah tersebut ketika Danlantamal VIII Manado meninjau lokasi.

Sumber: TEMPOInteraktif/Lantamal VIII

Tidak ada komentar:

Posting Komentar