Sabtu, 11 Juni 2011

KSAU: Hibah F-16 Tunggu Parlemen AS

F-16C Fighting Falcon dari Skuadron 522 Fighter, , Cannon Air Force Base, N.M. melepaskan bom AGM-154 di Utah Test and Training Range. (Foto: (U.S. Air Force / Master Sgt. Michael Ammons)

11 Juni 2011, Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat mengatakan hibah dua skuadron pesawat F-16C/D Fighting Falcon dari Amerika Serikat masih menunggu persetujuan parlemen negara tersebut.

Kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu, ia menambahkan, "Semoga pada Agustus mendatang, seluruh proses sudah selesai termasuk persetujuan dari parlemen AS, sehingga pada tahun ini sudah dapat tandatangan kontrak,".

Kasau melanjutkan,"jika tahun ini sudah dapat ditandatangani kontraknya, maka tahun depan delapan unit pesawat tersebut diharapkan sudah masuk memperkuat TNI Angkatan Udara,`.

Imam menuturkan pihaknya sudah melakukan pemaparan baik kepada Mabes TNI, Kementerian Pertahanan dan DPR tentang rencana hibah dua skuadron pesawat F-16 tersebut.

"Bahkan kami juga sudah menyampaikan secara rinci mengapa TNI Angkatan Udara lebih memilih menerima hibah tersebut dibandingkan dengan membeli pesawat serupa berjenis terbaru namun dengan harga lebih mahal. Kita paparkan segala kekurangan dan kelebihannya," ungkapnya.

F-16 Fighting Falcon adalah jet tempur multiperan yang dikembangkan General Dynamics, yang kemudian diakuisisi oleh Lockheed Martin, AS. Meski pada awalnya dirancang sebagai pesawat tempur ringan, belakangan telah berevolusi menjadi pesawat multiperan yang tangguh dan amat populer.

Indonesia pernah memiliki 12 unit F-16 blok 15OCU yang terdiri atas delapan F-16A dan empat F-16B. Namun, anggota Komisi I (Hankam dan Luar Negeri) DPR, Fayakhun Andriadi, mengatakan, Indonesia kini hanya memiliki 10 F-16 model A/B atau F-16 generasi pertama. Indonesia hendak mengembangkannya menjadi satu skuadron penuh dengan berencana membeli enam unit F-16 terbaru model C/D.

Namun, munculnya tawaran dari AS untuk menghibahkan F-16 kepada Indonesia. AS kini memiliki 24 F-16 C/D yang masih baik dan masih dapat di-retrofit menjadi F-16 C/D terbaru karena AS telah meningkatkan kelas pesawatnya ke F-18.

Sebelum dihibahkan, AS membantu melakukan retrofit 24 unit pesawat F-16 C/D itu dan "upgrade" 10 unit F-16 A/B milik Indonesia menjadi F-16 generasi terbaru.

Jika tawaran AS itu diterima, jumlah pesawat F-16 model C/D Indonesia kelak setelah "retrofit" dan "upgrade" akan menjadi 32 unit atau dua skuadron.

Sumber: ANTARA News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar