Kedatangan KRI Dewaruci pada tanggal 3 November 2010 disambut oleh Staf KBRI dan AL Sri Lanka. (Foto: KBRI Colombo)
6 November 2010, Kolombo -- Ratusan masyarakat Indonesia yang tinggal di Sri Lanka mendapatkan kesempatan yang berharga untuk mengunjungi kapal Latih TNI AL “KRI Dewaruci” pada hari Jum’at, 5 November 2010. Tidak hanya masyarakat Indonesia, warga Sri Lanka juga memanfaatkan kesempatan pada hari tersebut untuk melihat kapal layar yang merupakan kapal latih TNI AL tersebut. Para pengunjung disambut oleh Komandan Kapal Letkol Suharto La Djide, yang menyampaikan bahwa Kapal Dewaruci adalah kapal milik rakyat Indonesia. Sehingga semua rakyat Indonesia yang berkunjung ke Dewaruci adalah seperti berkunjung ke rumah sendiri.
Masyarakat Indonesia mendapatkan kejutan bahwa kru Dewaruci ternyata telah mempersiapkan berbagai pertunjukan seni budaya dari berbagai daerah di Indonesia. Pertunjukan Tari Perang dari Papua, disusul Tari rantak dan Badindin dari Sumatera merupakan rangkaian tari yang menyambut para tamu Dewaruci. Disusul dengan rampak kendang yang disajikan secara interaktif, sehingga warga Indonesia merasakan kehadiran semangat kesatuan dalam keragaman yang ditampilkan dalam sebuah kapal.
Kelompok seniman wayang yang merupakan gabungan seniman wayang golek dari Indonesia, Sdr. Batara Sena dan Sdr. Arif dan seniman wayang Sri Lanka, Sulocahana, yang kebetulan sedang mempersiapkan pertunjukan di Colombo, juga turut menyajikan hiburan wayang golek dengan “Cepot” sebagai tokoh utamanya untuk menghibur para pengunjung. Suasana keramaian ditutup dengan Tari Poco-poco yang melibatkan pengunjung dari dewasa hingga anak-anak. Setelah memperoleh hiburan yang mengobari rasa rindu akan tanah Indonesia, para pengunjung mendapatkan kesempatan untuk melihat isi Dewaruci dan ramah tamah dengan para kru kapal.
Tari perang yang dibawakan Kru Dewaruci untuk menyambut tamu cocktail party tangal 4 November 2010. (Foto: KBRI Colombo)
Sebagian warga Sri Lanka bahkan ada yang pernah mengunjungi KRI Dewaruci ketika kapal tersebut berlabuh di KBRI Colombo lima tahun lalu. Seorang warga negara Sri Lanka, Laleeth Weerawangsa sengaja membawa seluruh keluarganya untuk melihat kapal dan merasakan bagaimana berada di kapal layar Indonesia tersebut karena lima tahun lalu dia merasa terkesan dengan kehadiran kapal tersebut. “Saya ingin keluarga saya melihat sesuatu yang belum pernah dilihat secara langsung dan hanya tahu dari cerita-cerita mengenai kapal layar” ceritanya.
Kapal Dewaruci meninggalkan pelabuhan Surabaya pada tanggal 12 Maret 2010 dan telah melanglang buana ke 28 kota di 22 negara. Colombo adalah merupakan pelabuhan yang ke-29 dan negara yang ke-23 dikunjungi oleh KRI Dewaruci sebelum kembali ke tanah air. Turut serta dalam perjalanan kembali ke tanah air, dua orang perwira Angkatan Laut dari Sri Lanka, yang akan berlayar hingga Jakarta. Diperkirakan dalam waktu 18 hari, KRI Dewaruci akan tiba kembali di Surabaya.
KBRI Colombo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar