Pasukan khusus AL Laut PLA berdiri tegap diatas geladak frigate rudal Ma’Anshan, setelah menyelesaikan tugas selama 128 hari mengawal kapal-kapal internasional dari aksi perompak Somalia. (Foto: Getty Images)
12 November 2010, Jakarta -- Indonesia tengah menjajaki kerja sama pasukan khusus dengan Republik Rakyat China, sebagai bagian dari kesepakatan kerja sama pertahanan kedua negara.
Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan kepada ANTARA di Jakarta, Jumat, pihaknya telah mengirimkan tim ke Negeri Tirai Bambu untuk melihat fasilitas pendidikan dan latihan pasukan khusus di negara itu.
"Kita jajaki segala kemungkinan bentuk kerja sama yang akan dilakukan antara pasukan khusus TNI dengan China," katanya, menambahkan.
Sjafrie mengatakan, kerja sama antarpasukan khusus TNI dan militer China itu bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, apakah pendidikan berupa tukar menukar perwira dan tamtama atau latihan bersama.
"Ini sedang kita kaji segala aspeknya," ujarnya.
Yang jelas, lanjut Sjafrie, kerja sama pasukan khusus antara militer Indonesia dan China antara lain menyangkut kerja sama pemberantasan terorisme.
"Ya pastinya, terkait dengan tugas-tugas dan peran pasukan khusus. Inkonvensional," tambah dia.
Indonesia dan China sepakat membicarakan lebih lanjut dalam forum konsultasi bilateral pada Desember 2010 yang membahas seluruh tahapan kerja sama pertahanan kedua negara yang telah disepakati kedua pihak.
"Dalam forum itu, kita akan kaji apa saja yang telah dikerjakan bersama dan bagaimana tindak lanjutnya," kata Sjafrie.
Indonesia-China menandatangani kerja sama pertahanan pada 7 November 2007.
Kesepakatan kerja sama itu ditandatangani menteri pertahanan kedua negara saat itu yakni Menteri Pertahanan RI Juwono Sudarsono dan Menteri Pertahanan China Cao Gangchuan.
ANTARA News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar