Jet tempur Hawk milik TNI AU buatan Inggris.
16 Oktober 2009, London -- Atase Pertahanan Kedutaan Besar RI (KBRI) untuk Kerajaan Inggris, Kolonel Agung Risdhianto mengatakan, kerja sama pertahanan Indonesia dengan Inggris berlangsung harmonis, bahkan Indonesia mendapat banyak bantuan dalam berbagai hal.
Hal itu disampaikan Kolonel Agung Risdhianto dalam perpisahan yang berlangsung di Gedung KBRI London, Kamis (15/10) malam yang di hadiri Dubes RI Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia Yuri Thamrin. Kolonel Agung mengakhiri masa tugas dan akan kembali ke Tanah Air, digantikan Kolonel Nurchahyanto sebagai Atase Pertahanan RI KBRI London.
Dia mengatakan, tugas pokoknya selama di Inggris adalah memelihara hubungan antara TNI dengan angkatan bersenjata Inggris yang disebut dengan British Defend atau UK Defend, dalam memelihara hubungan itu, banyak terkait dengan kunjungan pejabat kedua belah pihak, latihan bersama dan juga pendidikan bagi anggota Lemhanas dan TNI.
Selain itu, terkait dengan kunjungan pejabat Indonesia, khususnya dari Departemen Pertahanan ke Inggris. Hal itu membutuhkan kemampuan berkomunikasi agar tugas utama TNI tercapai. "Saya pernah dikritisi oleh kolega yang menyebutkan bahwa Indonesia melakukan pelanggaran hak azasi manusia," ujarnya menambahkan, untuk itu pihaknya perlu menjelaskan kepada mereka.
Dikatakannya, selama masa tugasnya Kolonel Agung juga sering mengikuti berbagai seminar dan konperensi yang bila ada pertanyaan mengenai berita keamanan di Tanah Air dapat segera diluruskan.
Selain itu, sebagai Atase Pertahanan, Kolonel Agung juga menjalin kerjasama dengan para pelajar Indonesia di Inggris guna membantu tugas-tugas inteligen yang tidak mungkin dilakukannya, seperti seringnya demostransi yang digelar kelompok yang menamakan Papua Merdeka di depan Gedung KBRI London.
"Mereka itu memang bukan ancaman, tapi paling tidak info semacam ini sangat penting," kata Kolonel Agung Risdhianto.
MEDIA INDONESIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar