KRI Pulau Rondo-725 sebelum dialihbinakan dari Armatim ke Armabar, kapal ini berubah namanya menjadi KRI Kelabang-825.
26 Oktober 2009, Tanjungpinang -- Kapal Perang Republik Indonesia, KRI Kelabang, mengawasi kapal berbendera Australia, Oceanic Viking, yang lego jangkar di perairan Pulau Tembora Laut, sekitar 20 mil dari pelabuhan Sri Bayintan Kijang, Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Senin.
Ocenic Viking adalah Kapal Patroli Bea Cukai dan Perikanan Australia yang membawa sejumlah warga Sri Lanka, dan dikabarkan akan menurunkan mereka untuk ditampung di Rumah Detensi Imigrasi Tanjungpinang.
Sampai berita ini dibuat pukul 21.00, wartawan dalam dan luar negeri di Tanjungpinang belum mendapat keterangan resmi dari pejabat lokal maupun pusat mengenai kapan Oceanic Viking akan sandar di Pelabuhan Sri Bayintan Kijang.
Para pejabat terkait seperti pada tiga hari silam, masih bungkam dan mengarahkan wartawan supaya bertanya kepada pejabat Depertemen Luar Negeri.
Oceanic Viking berbobot mati 8.704 ton. KRI Kelabang terus mengawasi kapal yang diawaki Kapten Bryan K Payne tersebut.
Komandan Lantamal IV Tanjungpinang, Laksamana Pertama TNI SM Darojatim, menyatakan TNI AL hanya bertugas mengawasi kapal Bea dan Cukai Australia itu dan tidak mengetahui kapan dan di mana kapal tamu tersebut akan sandar.
"TNI AL hanya mengawasi agar tidak terjadi hal yang macam-macam dan bukan mengawal kapal tersebut," ujarnya saat berada di Surabaya dan dihubungi ANTARA dari Tanjungpinang.
Menurut dia, keputusan mengenai pendaratan imigran gelap asal Srilangka berada di tangan Deplu dan instansi keimigrasian.
Ia pun mengatakan tidak mengetahui jumlah pasti imigran asal Sri Lanka yang ditangkap diperairan Australia dan akan dibawa ke Rumah Detensi Imigrasi Tanjungpinang tersebut.
Dia memperkirakan ada sekitar 225 orang, tetapi jumlah itu termasuk warga Sri Lanka yang bermasalah di Serang, Banten.
Menurut Darojatim, sebelum Oceanic Viking sandar di pelabuhan, akan ada pemeriksaan terlebih dahulu dari Deplu, namun dia menegaskan tidak mengetahui kapan dan di mana kapal tersebut akan sandar.
Terhalang Badai
Tim dari Deplu dan Depkum HAM serta Kanwil Depkum HAM Kepulauan Riau, Senin siang berangkat menggunakan kapal patroli TNI AL dari Satuan Keamanan Laut Kijang menuju kapal Oceanic Viking, tetapi terpaksa kembali merapat ke dermaga karena terhalang badai sekitar pukul 11.30 WIB.
Sesaat setelah mereka berangkat dari dermaga Satkamla angin kencang dan hujan lebat langsung turun.
Hanya berselang setengah jam, kapal yang membawa sekitar 20 orang tersebut kembali merapat ke dermaga.
Namun saat wartwan memintai konfirmasi, tidak ada satupun dari anggota tim tersebut yang memberikan keterangan mengenai kedatangan imigran gelap asal Srilangka.
Puluhan wartawan cetak dan elektronik dari dalam dan luar negeri yang menunggu kedatangan imigran tersebut belum bisa berbuat banyak dan hanya bisa menunggu di pelabuhan Sri Bayintan Kijang.
"Kami sudah dari pukul 04.00 WIB di sini. Sampai malam ini belum ada juga kepastian kapan Oceanic Viking akan sandar," kata salah seorang wartawan televisi nasional, Agus.
ANTARA News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar