Prajurit Korps Marinir TNI AL berjalan menaiki tangga KRI Surabaya-591, di Dermaga Ujung Koarmatim, Rabu (28/10). Sebanyak 1910 personel TNI AL mengikuti Gelar Latihan Armada Jaya Ke-28 Tahun 2009, yang akan dilaksanakan pada 28 Oktober hingga 2 November 2009 di Pantai Banongan Situbondo Jatim. (Foto: ANTARA/Bhakti Pundhowo/EI/ss/09)
28 Oktober 2009, Surabaya -- Latihan perang Armada Jaya ke-28 tahun 2009 yang digelar TNI Angkatan Laut di Pantai Banongan, Kecamatan Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, melibatkan sebanyak 1.910 prajurit dan 13 armada kapal perang.
Pemberangkatan pasukan dan kapal perang itu dilepas oleh Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno di Dermaga Koarmatim Surabaya, Rabu.
Kegiatan latihan yang memasuki tahap manuver dan berlangsung mulai 28 Oktober hingga 2 November 2009, juga melibatkan dua pesawat udara, dua helikopter, 30 kendaraan tempur, dan satu kompi pasukan pendaratan Marinir.
Sebelumnya, telah digelar tahap latihan posko (tahap pertama) pada 12-22 Oktober 2009 yang melibatkan sekitar 450 prajurit TNI AL, Angkatan Darat (AD) dan Angkatan Udara (AU).
"Latihan semacam ini memang rutin dilakukan dan Armada Jaya merupakan latihan puncak TNI AL, untuk memberikan gambaran mengenai hasil pembinaan yang dilakukan terhadap prajurit matra laut dan persenjataannya selama tahun anggaran berjalan," kata KSAL.
Kegiatan ini juga mengintegrasikan seluruh komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT), dengan tujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesiapan operasional SSAT dan profesionalisme prajurit dalam mengantisipasi ancaman yang mengganggu kedaulatan NKRI.
Laksamana Tedjo Edhy memastikan kapal perang dan kendaraan tempur Marinir yang dilibatkan dalam latihan Armada Jaya telah melalui tahap uji kelaikan dan hasilnya memenuhi syarat untuk digunakan dalam latihan, bahkan pada pertempuran yang sebenarnya.
Prajurit Korps Marinir TNI AL berjalan menuju KRI Surabaya-591, di Dermaga Ujung Koarmatim, Rabu (28/10). (Foto: ANTARA/Bhakti Pundhowo/EI/ss/pd/09)
KSAL mengakui jumlah personel yang terlibat dalam latihan kali ini tidak sebanyak sebelumnya karena keterbatasan anggaran yang tersedia.
"Anggaran yang terbatas bukan menjadi kendala untuk menggelar latihan tempur meskipun dengan skala kecil karena hal itu merupakan bagian dari kesiapan prajurit TNI AL untuk menerapkan teori yang sudah didapat sebelumnya," tambahnya.
Ia menambahkan, program latihan gabungan dengan skala yang lebih besar dan melibatkan tiga unsur TNI, rencananya digelar pada 2010 mendatang di Sanggata, Kalimantan Timur.
Dalam skenario latihan Armada Jaya, sebanyak 13 kapal perang bertolak dari Dermaga Kormatim Ujung Surabaya untuk melakukan manuver lapangan di laut, dan kemudian puncaknya berupa operasi serbuan amfibi di Pantai Banongan Asembagus, Situbondo pada 31 Oktober dini hari.
Pantai Banongan Situbondo sudah sering digunakan untuk latihan rutin TNI AL karena memiliki struktur pantai yang ideal untuk operasi pendaratan amfibi pasukan Marinir, baik menggunakan kendaraan tempur maupun sekoci.
ANTARA News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar