Beliau adalah putra bungsu Prabu Tadjimalela, ada juga yang menyebut Sunan Geusan Ulun. Beliau tidak menjadi Raja Sumedanglarang, akan tetapi menjadi sosok Penatagama yang mengajarkan Agama Kasanghiangan (agama tauhid) di kawasan Limbangan. Kemudian menetap dan mendirikan sarana-sarana ibadah.
Sunan Ulun mempersunting Putri Limbangan dan mempunyai putra: (1) Pangeran Jayakusumah I dengan gelar Sunan Rumenggong, (2) Prabu Dunutur Kertabumi I.
Pangeran Jayakusumah I apuputra Pangeran Jayakusumah II, apuputra Sunan Selalango, apuputra Sunan Sukakerta, apuputra Sunan Kuduwarsa yang menikah dengan Nyi Mas Tanduran Manik dan berputra Dalem Wangsadinata (Bupati Limbangan tahun 1726 – 1740). Kemudian menikah dengan Nyi Mas Rajaningrat Dalem Istri Limbangan putri Adipati Tanumaja Bupati Sumedang dan mempunyai putra : (1) Dalem Surianagara I (Bupati Sumedang), (2) Dalem Ranggawangsadireja (Dalem Panengah), (3) Dalem Adipati Suriadipraja, (4) Aom Sagara, (5) Nyi Mas Nata Karaton, (6) Nyi Mas Natanagara Dalem Penghulu Wangsanagara, (7) Nyi Mas Jayakaraton.
Dalem Surianagara I, apuputra Dalem Surianagara II, apuputra Dalem Adipati Kusumadinata atau Pangeran Kornel yang menurunkan para bupati di Sumedang.
Prabu Kertabumi I menikah dengan Nyi Mas Tanduran Agung dan mempunyai putra Prabu Kertabumi II yang menjadi petinggi di Galuh, apuputra Dipati Singaprabangsa I, diangkat menjadi bupati pertama Kabupaten Karawang, apuputra Adipati Singaprabangsa II (Bupati Karawang ke-20, yang dituduh memihak kompeni, kemudian diserang oleh pasukan Wirasaba dan Natamanggala, lalu ditangkap dan dipenggal kepalanya. Adipati Singaprabangsa apuputra Dipati Pantayuda yang menurunkan para menak, para kyai dan anak cucu di Brebes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar