Jumat, 05 November 2010

KRI Soeharso Tangani 30 Korban Wasior


5 November 2010, Surabaya -- Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dr Soeharso menangani 30 korban banjir bandang di Distrik Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.

"Begitu tiba di Wasior, tim medis KRI Soeharso langsung menangani 30 pasien," kata Kepala Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Letkol Laut Yayan Sugiana, di Surabaya, Jumat (5/11/2010).

Kapal yang berfungsi sebagai rumah sakit terapung itu berangkat dari Surabaya, Kamis (28/10) dan tiba di Wasior, Jumat.

Kapal tersebut sempat akan diberangkatkan ke Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, untuk membantu penanganan korban bencana tsunami.

Namun atas perintah Panglima TNI dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut, kapal yang dikomandani Letkol Laut (P) Heribertus Yudho Warsono itu bertolak ke Wasior seperti rencana semula.

Sesampainya di Wasior, Komandan Satgas Kolonel Laut (P) Benny Sukandari langsung memerintahkan pasukannya untuk membongkar muatan KRI Soeharso.

"Tidak hanya pasukan, namun juga masyarakat setempat turut bahu-membahu menurunkan muatan dari KRI Soeharso," kata Yayan.

Muatan itu, di antaranya 199 kardus biskuit, lima unit tenda peleton, dua karung tikar, 10 lembar spanduk, 100 buah kantong plastik, 3.400 potong kaus, 300 kerdus mi instan, 100 kotak sereal, enam karung pakaian layak, satu karung sabun mandi, 3.386 kerdus keju, dan satu unit genset.

Kedatangan kapal itu disambut Bupati Teluk Wondama, Alberth Torey, dan pejabat pemerintah daerah setempat.

Satgas yang tergabung dalam KRI Soeharso itu terdiri atas 400 prajurit marinir zeni, satu peleton prajurit dari Yonkes 1 Marinir, dan 80 orang dokter dan perawat dari berbagai keahlian, serta sejumlah tenaga pembinaan mental.

Kapal itu juga mengangkut kendaraan amfibi pengangkut artileri dan sejumlah kendaraan berat untuk membantu pemulihan pascabencana.

KOMPAS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar