OV-10 Bronco di Lanud Maimun Saleh, NAD.
7 Juni 2011, Malang (Malang Post):Pesawat OV-10 Bronco yang sudah tidak digunakan lagi di Lanud Abdul Rachman Saleh akan dimuseumkan dan dijadikan monumen. Banyak pihak yang sudah mengajukan pendirian monumen Bronco, termasuk Kota Malang. Dari tujuh pesawat Bronco yang ada di Lanud Abd Saleh, satu pesawat sudah dimonumenkan di Museum Dirgantara Mandala Yogyakarta.
Komandan Lanud Abd Saleh Marsma TNI A. Dwi Putranto menegaskan, permohonan pesawat Bronco untuk dijadikan monumen harus melalui KASAU. Dari tujuh pesawat Bronco yang ada di Lanud Abd Saleh, satu pesawat telah dibawa ke Yogya untuk dimuseumkan, rencananya satu pesawat lagi akan dijadikan monumen di Lanud Abd Saleh dan satu lagi akan dijadikan monumen di Lapangan Rampal.
“Kota Malang juga sudah memohon untuk menjadikan pesawat Bronco sebagai monumen yang akan dipasang di Rampal. Saat ini, kami tengah ajukan permohonan itu ke KASAU untuk mendapatkan izin,” kata Danlanud Abd Saleh kepada Malang Post, kemarin.
Pesawat berjuluk Kuda Liar itu sudah digrounded sejak beberapa tahun lalu, setelah kali beberapa terjadi kecelakaan yang menimpa pesawat latih tempur buatan Amerika Serikat itu. Pesawat tersebut bermarkas di Skadron Udara 21 Pangkalan Udara Abd. Saleh.
Pesawat OV-10 Bronco diproduksi pada 1976, dan mulai digunakan TNI AU pada 1979. Karena sudah ada tiga pesawat yang akan digunakan monumen, Danlanud belum mengetahui empat pesawat lainnya yang masih ada di Lanud Abd Saleh. “Pesawat itu dibawa ke Yogya dengan diprotoli, termasuk mesinnya. Jadi tidak diterbangkan,” ungkapnya.
Rencananya, paling cepat pada Agustus mendatang, Lanud Abd Saleh sudah akan mendapatkan pesawat pengganti Bronco yang telah dibeli TNI AU dari Brazil. Penggantinya, pesawat tempur Super Tucano yang sudah dikontrak pembeliannya pada Oktober 2010 lalu.
Untuk menyiapkan pengganti pesawat tempur yang lebih canggih dari Bronco, pihaknya sudah menyiapkan hal-hal teknis untuk menyambut kedatangan pesawat yang akan digunakan untuk pertempuran taktis itu. Salah satunya dengan melakukan latihan terbang para pilot yang akan disiapkan untuk Super Tucano yang akan diterima di Lanud Abd Saleh. ”Rencananya, 15 bulan setelah kontrak pada Oktober lalu, pesawat baru itu sudah datang. Paling cepat 11 bulan sudah akan datang. Pesawat ini akan semakin memperkuat pertahanan udara yang dimiliki TNI AU,” tuturnya.
Sumber: Malang Post
Tidak ada komentar:
Posting Komentar