Kamis, 03 Desember 2009

PT PAL Buat Kapal Perusak Kawal Rudal

Kapal perang perusak kawal rudal 105 meter rancangan PT. PAL Indonesia. (Foto: @info-terkumpul)

3 Desember 2009, Jakarta -- Dengan pengalaman yang ada selama ini, PT PAL Indonesia yakin bisa membuat kapal perang perusak kawal rudal dalam waktu 4 tahun. Pembuatan kapal perang yang bersenjatakan peluru kendali merupakan langkah besar guna kemandirian pengadaan alat utama sistem persenjataan atau alutsista.

Hal tersebut disampaikan Direktur PT PAL Indonesia Harsusanto kepada Kompas, Rabu (2/12). Menurut Harsusanto, berhubung ini adalah kapal pertama, pihaknya bekerja sama dengan pihak lain. ”Kami sudah bisa bikin struktur kapalnya, tetapi untuk sistem elektroniknya kami harus kerja sama dengan pihak yang sudah pengalaman. Jadi, kami perlu sharing contract (kontrak bersama),” kata Harsusanto.

Kerja sama dengan pihak asing ini juga ditargetkan untuk adanya alih teknologi. Pengerjaan kapal yang harus dilakukan di PT PAL Indonesia juga membuat komponen lokal akan dipakai.

Menurut Harsusanto, pihaknya membutuhkan waktu sekitar 4 tahun untuk membuat kapal perang perusak kawal rudal (PKR) yang pertama. Harga satu kapal mencapai 170 juta euro. Setelah itu, dengan selang waktu masing-masing 6 bulan bisa diluncurkan lagi kapal PKR yang kedua dan ketiga.

Saat ini, menurut Harsusanto, kontrak memang belum ditandatangani. Namun, sebagai bagian dari program 100 hari Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, ia mengharapkan kontrak akan ditandatangani bulan Januari 2010. ”Empat tahun kemudian, kita sudah bisa luncurkan PKR,” kata Harsusanto.

Kapal LST

Selain kapal PKR, PT PAL juga berencana memproduksi kapal pendarat tank serbu atau landing ship tank (LST) dalam waktu dua tahun mendatang. Menurut Harsusanto, pihaknya telah menerima rancangan LST dari TNI Angkatan Laut. Kapal angkut sepanjang 117 meter ini merupakan kapal modern.

Secara terpisah, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Madya Agus Suhartono berkomitmen mendukung berkembangnya industri pertahanan dalam negeri. Menurut dia, TNI AL berkomitmen akan memilih untuk membuat kapal di dalam negeri seandainya industri dalam negeri telah mampu.

KSAL optimistis melihat arah industri dalam negeri untuk pembuatan alutsista tersebut. ”Kita minggu lalu sudah luncurkan kapal LPD KRI Banjarmasin,” kata Agus Suhartono mengenai kapal landing platform deck (LPD) terbaru milik TNI Angkatan Laut.

Harsusanto menyatakan, setelah KRI Banjarmasin, PT PAL akan meluncurkan kapal LPD lainnya, KRI Banda Aceh, pada bulan Juni 2010.

Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar