Jumat, 03 Juli 2009

JF-17 Thunder Mulai Dibuat di Pakistan

JF-17 Thunder. (Foto: peopledaily)

3 Juli 2009 -- Pakistan mulai merakit pesawat tempur multiguna JF-17 Thunder pertamanya , Rabu (29/6) dan dijadwalkan terbang akhir tahun. KASAU Pakistan Markesal Rao Qamar Suleman meresmikan perakitan pertama di Kamra, dihadiri pejabat militer dan sipil dari Cina dan Pakistan. Dalam sambutannya KASAU Pakistan mengatakan keberhasilan ini akan meningkatkan kekuatan udara Pakistan di kawasan regional dan skala internasional. Pesawat tempur JF-17 Thunder hasil kerjasama Cina dan Pakistan.

Skuadron pertama JF-17 berpangkalan di Peshawar dan direncanakan beroperasi penuh akhir tahun. JF-17 ditugaskan sebagai penguasan udara serta berkemampuan dukungan serangan darat.

(Foto: peopedaily.com.cn)

Menurut Komodor Udara (Purn) Kaiser Tufail, “AU tidak perlu takut sangsi bila kita mampu memproduksi sendiri”. Pakistan pernah mengalami sangsi dari Amerika Serikat pada era tahun 1990-an, mengakibatkan lumpuhnya armada F-16-nya.

Lebih dari 250 unit JF-17 direncanakan menggantikan pesawat tempur A-5C, F-7P, Mirage III, dan Mirage 5.

Modernisasi F-16 AU Pakistan

F-16 AU Pakistan menjatuhkan bom MK-82. (Foto: DID)

Departemen Pertahanan Pakistan dan Turkish Aerospace Industries, Inc. (TAI) menandatangani kontrak senilai USD 75 juta memodernisasi pesawat tempur Angktan Udara Pakistan F-16 di Rawalpindi, Pakistan, Senin (29/6).

TAI akan meningkatkan kemampuan 46 pesawat tempur F-16 selama 46 bulan dimulai Oktober 2009 di pabrik TAI, Turki.

Diawali AU Pakistan dan TAI menandatangani nota kesepakatan program modernisasi F-16 saat digelar eksibisi pertahanan IDEAS 2006 di Karachi, Pakistan pada September 2006. Kemudian bersama perusahan dari Eropa lainnya, TAI diundang mengikuti tender internasional program modernisasi F-16, setelah dievaluasi TAI dinyatakan pemenang sebagai kontraktor utama oleh pemerintah Pakistan pada Juli 2008.

TAI sukses memodernisasi F-16 AU Yordania, seluruh pesawat telah dikirimkan ke AU Yordania dengan pengiriman pesawat terakhir pada April 2009.

DEFPRO/defensenews/@info-terkumpul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar