Kapal selam diesel – elektrik kelas Kilo Project 636. (Foto: fas.org)
5 Desember 2009 – Vietnam dapat menjadi importir utama senjata Rusia jika sejumlah kontrak pembelian kapal selam diesel dan pesawat terbang ditandatangani dalam waktu dekat, diberitakan harian bisnis Rusia Vedomosti.
Vedomosti memberitakan, Moskow dan Hanoi mendekati penandatanganan kesepakatan pembelan 6 kapal selam diesel – elektrik kelas Kilo dan 12 jet tempur serba guna Sukhoi Su-30MK2 Flanker-C.
Kontrak kapal selam diperkirakan senilai 1,8 milyar dolar, termasuk konstruksi infrastruktur pangkalan dan pelatihan awak kapal selam, dan akan menjadikan kontrak pembelian kapal selam buatan Rusia kedua terbesar sejak era Soviet. Kontrak pembelian terbesar pertama ditandatangani 2002 antara Rusia dan Cina untuk pembelian 8 kapal selam.
Kapal selam kelas Kilo Project 636 salah satu kapal selam tersenyap di dunia pada kelasnya. Kapal selam dirancang secara khusus untuk operasi anti kapal permukaan dan kapal selam di perairan relatif dangkal.
Rusia telah membuat kapal selam kelas Kilo untuk India, Cina dan Iran.
Sukhoi Su-30.
Vedomosti memberitakan juga menurut sumber di industri pesawat Rusia, kontrak baru pengiriman 12 jet tempur Su-30MK2 penambahan 8 pesawat dari tipe sama yang dibeli Vietnam pada Januari 2009.
Sukhoi Su-30MK2 versi lanjut Su-27 berkursi tandem dengan up-grade perangkat eletronik serta mampu menembakan rudal anti kapal selam.
Rusia juga akan menandatangani pembelian senilai sedikitnya 600 juta dolar dalam jumlah besar helikopter Mi-17, menurut sumber di perusahaan helikopter Rusia di pameran senjata LIMA 2009 di Malaysia, Rabu (2/12).
Kontrak baru yang akan ditandatangani akan menjadikan Vietnam diurutan pertama daftar pembeli utama senjata Rusia, menyisihkan Cina dan Rusia diutarakan analis industri Rusia Konstantin Makiyenko.
RIA Novosti/@info-terkumpul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar