Senin, 06 Juli 2009

Masalah Perbatasan Harus Diantisipasi Sedini Mungkin


6 Juli 2009, Surabaya -- Permasalahan dalam bidang maritim khususnya daerah perbatasan yang bisa berkembang menjadi suatu ancaman, baik yang bersifat potensial maupun faktual harus diantisipasi sedini mungkin. Penegasan itu disampaikan Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksda TNI Lili Supramono dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kasarmatim Laksma TNI Slamet Yulistiono pada saat membuka Latihan Pratugas Satgas Operasi Perbatasan Laut 01/09 di Puslat Opsla Kolat Koarmatim Ujung, Surabaya, Senin (6/7).

Sampai dengan saat ini, lanjut Pangarmatim, masalah yurisdiksi wilayah maritim masih sangat problematik sebagai akibat dari kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam penentuan batas wilayah maritim. Masalah tersebut akhirnya menjadi salah satu potensi konflik, karena adanya perbedaan persepsi dasar hukum yang digunakan sebagai dasar penentuan titik-titik batas wilayah negara, seperti Indonesia dengan Malaysia, Philipina, Australia dan sebagainya.

Menurut Pangarmatim, TNI AL sebagai komponen utama pertahanan negara di laut merupakan penindak dan pencegah awal terhadap segala bentuk ancaman lewat laut.

Kesiapsiagaan satuan-satuan operasional TNI AL merupakan suatu tuntutan dan kewajiban dalam menjawab permasalahan yang timbul di bidang maritim, khususnya dalam merespon segala bentuk ancaman yang mungkin terjadi meliputi kegiatan penyelundupan, pelanggaran batas wilayah, illegal fhising, illegal logging, illegal minning, illegal entry, maritime terorism dan pelanggaran-pelanggaran hukum laut lainnya. Masih menurut Pangarmatim, dihadapkan dengan kondisi alutsista saat ini yang masih diwarnai dengan keterbatasan baik dalam aspek finansial maupun material, hendaknya tidak dijadikan sebagai kendala untuk terus membina kemampuan.

“Dengan memahami situasi dan kondisi perekonomian negara yang belum menentu serta segala keterbatasan anggaran yang ada, kita masih bisa menyelenggarakan kegiatan latihan ini. Oleh sebab itu, saya perintahkan kepada seluruh peserta latihan agar melaksanakan latihan ini dengan serius dan penuh tanggung jawab,”kata Pangarmatim.

Sementara itu latihan yang berlangsung hingga akhir bulan Jui tersebut, para peserta disamping menerima beberapa materi pembekalan di Pangkalan, juga akan menggelar manuver lapangan yang dilaksanakan 26 hingga 31 Juli mendatang dengan melibatkan beberapa unsur kapal perang, pasukan katak dan pesawat udara TNI AL.

PENARMATIM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar