Posisi bangkai helikopter Bolkow BO-105 milik TNI AD berada pada lahan yang miring. Badan pesawat tertahan pepohonan bambu sehingga tidak terperosok ke areal yang lebih dalam lagi. (Rosdiana Dewi/detikcom)
9 Juni 2009, Bandung -- Pakar Penerbangan Institut Teknologi Bandung Mahardi Sadono, mengatakan pesawat helikopter terbang, termasuk jenis Bolkow 105 milik TNI Angkatan Darat (AD), yang usianya di atas 20 tahun tetap masih layak terbang asalkan terpelihara dengan baik.
"Harus ada periode-periode ideal untuk merawatnya, sehingga pesawat helikopter bisa terbang sempurna," ujarnya, Selasa (9/6), menanggaapi kecelakaan helikopter yang menewaskan tiga perwira Kopassus saat melakukan latihan tempur kawasan di Cianjur Selatan, Jawa Barat (Jabar), Senin (8/6).
Mahardi menjelaskan periode pemeliharaan pesawat tergantung jam terbang, dan ideal perawatan dengan jam terbang antara 200 jam-10 ribu jam. "Memang pesawat yang usianya di atas 20 tahun tidak akan efisien. Untuk itu harus dilakukan pemeriksaan suku cadang secara ketat," tuturnya.
Ia optimistis jika pemeliharaan dilakukan dengan baik dan benar, bisa meminimalisir angka kecelakaan. "Selain pengoperasiannya harus terencana. Apakah pesawat itu layak diterbangkan dengan cuaca dan medan yang ada," kata Mahardi.
Di tengah anggaran yang terbatas, ia mengharapkan pemeliharaan pesawat yang diopersikan TNI harus tetap dilakukan dengan cara modernisasi, menyusul semakin berkembangnya teknologi. "Setidaknya, perawatan pesawat TNI setara dengan pemeliharaan penerbangan sipil. Bila perlu, belajar atau mengaku pada maskapai penerbangan sipil," pinta Mahardi.
(Media Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar