Menteri Pertahanan Malaysia Dato' Seri Ahmad Zaid bin Hamidi (kanan) saat menolak berkomentar mengenai permasalahan TKI dalam jumpa pers bersama Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono di Departemen Pertahanan, Jakarta, Selasa (30/6). Pertemuan kedua Menhan tersebut membahas masalah perbatasan kedua negara. (Foto: ANTARA/Fanny Octavianus/Koz/hp/09)
30 Juli 2009, Jakarta -- Pertemuan anatara Menhan Indonesia Prof. Dr. Juwono Sudarsono dan Menhan Malaysia Dr. Dato' Seri Ahmad Zahid Hamidi tiga pekan lalu menghasilkan kesepakatan untuk meredakan ketegangan dan mengurangi kapal-kapal perang di wilayah Blok Ambalat.
Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa Indonesia dan Malysia merupakan dua negara yang sama-sama membutuhkan minyak, maka sebagai masalah hukum internasional, kesepakatan atas hak daulat Blok Ambalat harus segera diselesaikan.
"Kita tidak perlu marah-marah. Baik konseptual ataupun operasional di lapangan, banyak jalan untuk menyelesaikan dengan pertemuan-pertemuan informal," ungkap Juwono Sudarsono dalam acara Dialog Hubungan Indonesia-Malaysia dengan tema Halaqah Ukhuwah Wathaniyah Indonesia-Malaysia di Restoran Pak Datuk, Senin malam (29/6/2009).
Hal Serupa diungkapkan pula oleh Menhan Malaysia Dr. Dato' Seri Ahmad Zahid Hamidi. Menurutnya permasalahan yang timbul saat ini dikarenakan tidak adanya usaha informal yang dilakukan oleh kedua negara, karena setiap persoalan selalu diselesaikan melalui usaha formal.
Seharusnya, hubungan informal ini diwujudkan karena salah satu cara dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan tidaklah selalu melalui hubungan yang formal.
"Realita harus kita hadapi, di dalam keadaan sekarang ini siapa yang memegang peranan sehingga ada pemetaan? Jangan kita menjadi mainan dalang yang mengadu dombakan kita. Pokoknya Indonesia-Malysia harus bersatu baik secara formal ataupun informal. Harus ada darah yang sama, denyut nadi yang sama. Kawasan itu kawasan bertindih. Perang Indonesia dan Malaysia terjadi jika kedua Menhan mengatakan harus terjadi, tapi ini kan tidak mungkin, kita kan bersaudara," ujarnya.
okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar