Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro, S.Sos berbincang langsung dengan Letkol Lek Eddy S dan Direktur PT. ITS, Adi Sasongko, ST tentang kinerja VDR di pesawat tempur.
24 Juli 2009,Magetan -- Menindaklanjuti berbagai musibah pesawat TNI AU dan sulitnya penyelidikan untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan pesawat terbang, Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AU (Dislitbangau) telah mengadakan kerjasama dengan PT. Infoglobal Teknologi Semesta (PT. ITS) untuk memasang alat perekam di setiap pesawat TNI AU baik Pesawat Tempur, Transport, maupun Pesawat Helly. Hal ini dimaksudkan agar setiap proses penerbangan yang dilakukan dapat terekam secara utuh, sehingga bila terjadi trouble sekecil apapun lebih memudahkan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Letkol Lek Eddy S, Staf Dinas Komunikasi dan Elektronika TNI AU (Diskomlekau) menyampaikan bahwa Pesawat Tempur TNI AU yang akan dipasang alat perekam tersebut adalah Pesawat F-16/Fighting Falcon dan F-5/Tiger yang bermarkas di Lanud Iswahjudi Magetan serta Pesawat Shukoi bermarkas di Lanud Hasanuddin Makasar, Rabu (24/6). Untuk di Lanud Iswahjudi alat perekam yang berupa Video Cassete Recorder (VCR) telah dicobakan di pesawat F-5/Tiger di Skadron Udara 14 dan berfungsi sebagaimana mestinya.
Selama ini pesawat tempur F-5 E/F dalam melaksanakan misi perekamam selama penerbangan, masih menggunakan Video Cassete Recorder (VCR). Dikarenakan peralatan tersebut saat ini sudah tidak dapat merekam karena statusnya sudah absolutte, maka Dislitbangau telah berusaha melaksanakan penelitian pembuatan Video Disc Recorder (VDR).
Menurut ketua tim dari Dislitbangau, Kolonel Lek Teguh P.S. S.E, VDR merupakan peralatan pengganti VCR yang dapat melaksanakan perekaman baik audio maupun video selama penerbangan. Karena VDR tersebut terdiri dari Hardisk Solid State SATA 64 GB yang dapat merekam kegiatan penerbangan selama 11 jam. Dikatakan dengan menggunakan peralatan tersebut akan lebih memudahkan bagi penerbang, sehingga efektifitas dan efisiensi perekaman proses penerbangan dapat dicapai oleh pesawat tempur F-5 E/F secara optimal.
Pada kesempatan yang sama, Komandan Lanud Iswahjudi, Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro, S.Sos menekankan bahwa prototipe yang siap pakai telah banyak yang ditawarkan guna mendukung perfomance pesawat yang ber-home base di Lanud Iswahjudi. Namun demikian, pada prinsipnya Lanud Iswahjudi selalu mengedepankan Hirarki, Disiplin, dan Loyalitas dalam setiap pelaksanaan tugas. Oleh karenanya dalam hal yang terkait dengan Software pesawat tersebut, tetap memerlukan adanya hitam di atas putih perijinan yang diberikan oleh Pimpinan. Demikian penekanan Marsma TNI Bambang Samoedro, S.Sos usai mendapat penjelasan dari Ketua Tim dari Dislitbangau yang diikuti oleh Direktur PT. ITS, Adi Sasongko, ST., bertempat di Ruang Briefing Penerbangan Disops Lanud Iswahjudi, Rabu (24/6).
Pentak Lanud Iswahyudi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar