Sejumlah prajurit Skadron Udara 1 Elang Khatulistiwa berjalan melewati pesawat tempur jenis Hawk 100, di apron Pangkalan TNI AU (Lanud) Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Sabtu (30/4). (Foto: ANTARA/Jessica Wuysang/ss/ama/11)
30 April 2011, Sungai Raya, Kalbar (ANTARA News): Panglima Komando Operasi TNI AU I Marsekal Muda TNI Dede Rusamsi mengatakan untuk memperkuat pertahanan Pangkalan Udara TNI AU Supadio Pontianak, akan ditempatkan pesawat tanpa awak serta kelengkapan alat utama sistem pertahanan lainnya.
"Pesawat jenis itu juga digunakan AB India guna menjaga perbatasannya dengan China dan Pakistan rencananya kita akan menambah satu skuadron berupa pesawat tanpa awak di Pangkalan Udara Supadio Pontianak untuk memperkuat kemampuan pemantauan termasuk daerah perbatasan di Kalimantan Barat," katanya di Sungai Raya, Sabtu.
Menurut dia, untuk mempersiapkan kedatangan pesawat tersebut, saat ini proses pembangunan hanggar sedang dilakukan.
"Karena anggarannya terbatas, maka pembangunannya akan dilakukan secara bertahap. Namun, saat ini sudah mulai dikerjakan," ucapnya.
Dede mengatakan, pesawat tanpa awak mempunyai fungsi yang sangat strategis untuk mempertahankan kedaulatan NKRI karena dapat dikendalikan dari jarak jauh.
Selain itu, pesawat tersebut juga dapat dipersenjatai serta dilengkapi dengan peralatan pendeteksi untuk kondisi malam dan siang hari.
"Ditargetkan tahun depan satu skuadron pesawat itu sudah bisa dipindahkan ke Lanud Supadio," ucapnya.
Dia juga menambahkan, terkait rencana pembelian Pesawat T-50 Golden Eagle buatan Korea Selatan dan hibah 24 pesawat F-16 dari Amerika, jika terealisasi pesawat-pesawat tersebut akan ditempatkan di Madiun.
Dede menjelaskan, pengadaan pesawat T-50 dimaksudkan sebagai pengganti dari berbagai pesawat latih dan serang ringan. Termasuk T-38 dan F-5B untuk pelatihan dan Cessna A-37B Close Air Support yang dioperasionalkan di Indonesia.
Ia melanjutkan, program itu pada awalnya dimaksudkan untuk mengembangkan pesawat latih secara mandiri yang mampu mencapai kecepatan supersonik guna persiapan pilot bagi pesawat Sukhoi.
Sementara untuk kelengkapan Alutsista lainnya sesuai dengan program pengadaan peralatan tempur Mabes TNI AU akan terus dilakukan hingga 2024 mendatang.
"Untuk Lanud Supadio sendiri, karena statusnya akan ditingkatkan menjadi Bintang 1 atau A, dalam waktu dekat rencana pengadaan Radar di Kalimantan Barat juga akan direalisasikan. Yang jelas kita akan terus memperbaiki sistem persenjataan kita," ucapnya.
Sumber: ANTARA News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar