Simulasi perang dunia maya di West Point. (Foto: Michael Falco/The New York Times/Redux)
02 Maret 2010, Jakarta -- Indonesia tengah mempersiapkan sistem teknologi informasi terpadu untuk mengantisipasi perang melalui dunia maya (cyber war), yang telah dirintis sejumlah negara.
"Perang informasi, perang teknologi menjadi tantangan global saat ini. Karenanya kita tidak mungkin untuk mengabaikannya, kecuali membangun sistem teknologi informasi yang memadai, kuat dan solid," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan, salah satu komponen yang akan diperkuat adalah peran, fungsi dan teknologi media untuk menjadi sarana untuk mengantipasi perang informasi dan teknologi, perang melalui dunia maya.
"Media merupakan salah satu komponen pertahanan non militer yang dapat diberdayakan untuk mendukung sistem pertahanan negara yang kuat, salah satunya dengan memberdayakan media untuk mengantisipasi perang melalui dunia maya, perang teknologi informasi," tutur Sjafrie.
Terkait itu Kementerian Pertahanan akan mengadakan lokakarya yang melibatkan pengusaha dan pelaku media untuk merumuskan sistem teknologi informasi terpadu dalam menghadapi perang teknologi informasi melalui dunia maya.
Sjafrie menegaskan, selain perang konvensional yang harus tetap diantisipasi dengan pergelaran kekuatan militer memadai, ancaman perang inkonvensional seperti perang teknologi informasi, dunia maya, juga harus diantisipasi dan dikelola dengan baik.
"Kami memang belum bisa memodernisasi alat utama sistem senjata yang ada dengan maksimal, karena keterbatasan anggaran namun itu akan tetap kami lakukan bertahap, sambil mengantisipasi ancaman perang inkonvensional, sesuai perkembangan lingkungan strategis yang ada," katanya.
ANTARA News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar