Lockheed F-35 JSF. (Foto: jsf.mil)
10 September 2009 -- Pentagon menolak integrasi sistem buatan Israel kedalam pesawat tempur siluman Joint Strike Fighter (JSF) nampaknya akan menunda kedatangan pesawat tempur tersebut di Israel, menurut sumber di Angkatan Udara Israel kepada harian Jerusalem Post, Selasa (8/9).
Pada Juli, Departemen Pertahanan Israel menyerahkan surat permohonan pembelian 25 pesawat siluman F-35 ke Pentagon, pesawat ini akan menjadi skuadron pertama di AU Israel. Tetapi target untuk menandatangani kontrak diawal 2010 sepertinya akan tertunda.
“Proses negosiasi masih berjalan dan kami tidak mengetahui berapa harga pesawat yang disetujui,” ujar pejabat tinggi yang terlibat dalam negosiasi. Diperkirakan harga satu unit pesawat sekitar 100 juta dolar. Bila harga melebihi 100 juta dolar memungkinkan berdampak pengurangan jumlah pesawat.
F-35 JSF pesawat siluman buatan Lockheed Martin yang akan menggantikan pesawat tempur F-15 dan F-16 model lama di jajaran AU Israel.
Tahap pertama kesepakatan pembelian 25 pesawat tempur kemudian dilanjutkan pembelian tambahan 50 pesawat, diantaranya akan dilengkapi kemampuan lepas landas dan mendarat secara vertikal.
Israel menginginkan sistem persenjataan elektronik buatan Israel diintegrasikan kedalam pesawat, mengintegrasikan sistem komunikasi buatan Israel serta mampu secara mandiri merawat pesawat dalam masalah teknis dan struktural. Hal ini yang menjadi ganjalan dalam proses negosiasi.
Inggris mempunyai permintaan yang hampir sama dengan Israel seperti yang diberitakan harian Daily Telegraph.
Israel berhasrat memiliki pesawat tempur siluman ini segera karena khawatir dengan pembelian sistem pertahanan udara S-300 Iran dari Rusia. Disamping melalui jalur diplomatik menekan Moskow membatalkan kontrak pembelian dengan Iran.
Pesawat tempur yang dimiliki AU Israel saat ini kemampuannya tidak dapat menandingi sistem S-300.
Sepertinya keinginan Israel sulit terwujud karena F-35 JSF belum operasional dan belum masuk jalur produksi serta Washington akan mengirimkan pesawat pertamanya ke AU AS kemudian AU Inggris dan selanjutnya AU Israel, diperkirakan pesawat pertama diterima paling awal 2014.
The Jerusalem Post/@info-terkumpul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar