Frigate kawal rudal KD Hang Jebat 29 salah satu frigate kelas Lekiu TLDM yang akan berhadapan dengan kapal perang TNI AL jika terjadi perang. KD Hang Jebat dibuat berdasarkan disain frigate ringan FS 2000, dibanggun di Yarrow Shiphuilders, Glasgow, Inggris. KD Hang Jebat diluncurkan Mei 1995, bertugas Mei 1999, bergabung di SKN 23 Frigate bersama KD Lekiu 30. Persenjataan yang dibawa 1x meriam 57mm Bofors, 2x senapan mesin 30mm, 16x Sea Wolf VLS SAM, 2× 4-cell MM40 Blk II Exocet SSM, 2× B515 triple 324 mm tabung torpedo untuk menembakan Whitehead A244/S, dan 1 unit helikopter Westland Super Lynx 300. (Foto: navy.mil.my)
6 Mei 2009, Manado -- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) siap bertempur untuk mempertahankan wilayah Ambalat dari intervensi Malaysia.
Wakasal Laksamana Madya, Moekhlas Sidik, mengemukakan hal itu di Manado, Sabtu, saat meninjau kesiapan pelaksanaan Sail Bunaken 2009.
"Status ambalat saat ini selalu diutak atik Malaysia. Meski begitu, kami menyatakan kalau TNI AL tetap mendukung semua cara pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan persoalan tersebut," katanya.
Pemerintah Indonesia, jelas Moekhlas, lebih memilih menempuh jalan dialog dan perundingan, untuk membahas persoalan Ambalat daripada berperang.
"TNI AL ini hanya menjalankan apa yang diperintahkan. kalau disuruh menembak ya ditembak, kalau tidak, ya diam," katanya.
Wakasal memastikan, TNI AL sebagai penjaga laut Indonesia, siap membela kedaulatan laut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetapi mereka tetap ikut aturan mainnya.
Mengenai masalah lainnya, ujar Moekhlas, bukan otoritas TNI AL untuk berbicara, yang paling penting justru adalah bagaimana menjaga perbatasan Indonesia tersebut.
Kasus Ambalat kembali menghangat pekan ini, karena adanya manuver kapal Angkatan Laut Malaysia.
Wakasal berada di Manado dalam rangka simulasi "sailing pass" atau parade kapal, yang diikuti tiga kapal dari Pelabuhan Bitung ke Pelabuhan Manado.
(ANTARA News)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar