T-50 Golden Eagle. (Foto: KAI)
9 April 2012, Jakarta: TNI AU memiliki enam skuadron udara tempur, terdiri dari Skuadron Udara 12 Lanud Pekanbaru mengoperasikan Hawk 109/209, Skuadron Udara 1 Lanud Supadio Hawk 109/209, Skuadron Udara 3 Lanud Iswahjudi F-16A/B, Skuadron Udara 14 Lanud Iswahjudi F-5E/F, Skuadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Hawk Mk-53 akan digantikan T-50 Golden Eagle, dan Skuadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin Su-27SMK2/Su-30MK2.
Skuadron 21 Lanud Abdulrachman Saleh akan menerima EMB-314 Super Tucano setelah vakum karena OV-10 Bronco digrounded. Skuadron 16 Lanud Pekanbaru dibentuk untuk mengoperasikan F-16C/D yang akan tiba tahun ini. TNI AU akan menerima hibah satu skuadron F-5E/F dari Korsel.
Modernisasi pesawat tempur TNI AU mendatangkan 16 T-50 Golden Eagle, 16 EMB-314 Super Tucano, 6 Su-30MK2 dan 24 F-16C/D hibah Amerika Serikat.
Komposisi modernisasi pesawat tempur mengembalikan kekuatan matra udara ke genggaman Amerika Serikat yang rawan embargo militer. Empat skuadron menggunakan pesawat tempur buatan AS, empat skuadron mengandung komponen buatan AS dan satu skuadron buatan Rusia.
Embargo militer oleh Amerika Serikat menghalangi pemerintahan Suharto menambah armada F-16, menerima hibah F-5E/F dari Yordania, pemasangan radar Hawk 109/209 dan membeli suku cadang. Venezuela gagal membeli EMB-314 buatan Brasil dan L-159 buatan Republik Ceko, karena dihalangi Washington. Kedua pesawat tempur tersebut mengandung komponen buatan AS.
Pembelian jet tempur secara retail menjadikan usia pesawat dalam satu skuadron tidak sama. Skuadron Udara 11 yang mengoperasikan Su-27SMK2/Su-30MK2 mempunyai rentang umur pesawat dari 14 hingga 21 tahun pada 2024. Data yang dilansir SIPRI, batch pertama Sukhoi diduga hasil modernisasi Sukhoi milik AU Rusia bukan berasal dari pabrikan. Skuadron ini belum dilengkapi persenjataan lengkap sesuai kemampuan maksimal Su-27SMK2/Su-30MK2.
Pada 2024, hanya skuadron Sukhoi, EMB-314 dan T-50 usia pesawatnya masih dibawah 20 tahun. Skuadron F-16C/D hibah AS meskipun baru dioperasikan sedikitnya 12 tahun, usia pesawatnya lebih dari 25 tahun.
Direncanakan pesawat tempur KF-X mulai dioperasikan setelah 2024, TNI AU akan mendapatkan 50 unit. Penambahan pesawat ini tidak meningkatkan kuantitas pesawat tempur TNI AU, sekedar menggantikan armada tua F-16A/B, F-5E/F dan Hawk 109/209.
Dirgahayu TNI AU, Swa Bhuwana Paksa.
@Berita HanKam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar