(Foto: Rindam IM)
4 Februari 2011, Jeuram -- (Kodam IM): Meski kekurangan personel, namun pihak Kodam Iskandar Muda menegaskan belum berniat untuk menambah jumlah anggota TNI di Aceh. Apalagi sejauh ini kondisi keamanan dan ketertiban di seluruh wilayah di Aceh sudah sangat kondusif dan aman. Salah satu indikatornya adalah banyaknya wisatawan asing yang berkunjung ke Aceh dalam beberapa waktu terakhir.
Penegasan itu disampaikan Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Adi Mulyono kepada wartawan disela-sela kunjungan kerja dan silaturrahmi dengan masyarakat Nagan Raya, di Kota Jeuram, Selasa (1/2) kemarin.
Sebelumnya, saat memberi sambutan dihadapan ratusan tokoh masyarakat, pemuda, dan Aparatur Pemerintahan di Pendapa Bupati Nagan Raya, Pangdam juga menegaskan komitmennya untuk menjaga perdamaian di Aceh. Menurutnya, perdamaian Aceh merupakan anugerah dari Allah SWT yang wajib disyukuri oleh semua pihak, sehingga perdamaian abadi selalu dapat terjaga dengan baik.
Pangdam IM mengatakan, personel TNI yang saat ini berada di sejumlah wilayah di Aceh masih sangat kurang jika dibandingkan dengan luas wilayah serta jumlah desa, kecamatan, maupun kabupaten yang jumlahnya mencapai 23 kabupaten/kota. Kondisi ini, kata Pangdam, berdampak pada masih terkendalnya pemantauan oleh pihak Babinsa TNI, karena banyaknya jumlah desa yang harus dijangkau.
Sangat Terbatas
Menurut Pangdam, yang sangat dibutuhkan pihaknya saat ini adalah penambahan alat pertahanan yang masih sangat terbatas. Untuk penambahan prajurit TNI sejauh ini belum diperlukan, namun menyangkut alat pertahanan saya rasa itu masih perlu, timpalnya.
Ditanya tentang aktivitas nelayan asing yang menjarah ikan di perairan di Aceh, Pangdam menegaskan sejauh ini belum ditemukan hal-hal yang mengarah kepada gangguan teritorial. Namun demikian, Pangdam menyatakan persoalan tersebut tetap mendapat perhatian serius pihaknya, berkoordinasi dengan Danlanal Sabang serta pihak TNI AL, guna mengatasi aksi pencurian ikan tersebut oleh pihak asing di wilayah Indonesia.
Bukan untuk perang
Mengomentari tentang pembangunan Markas Komando Infanteri (Brigif) yang berlokasi di Kabupaten Nagan Raya, secara tegas Pangdam Iskandar Muda menegaskan pembangunan markas komando yang bernaung terhadap bidang pertahanan dan keamanan tersebut bukanlah untuk berperang.
Menurutnya, Mako Brigif itu diperlukan untuk menjaga pertahanan dan ancaman pihak luar terhadap kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta gangguan separatis. Selain itu, katanya, pembangunan kesatuan TNI dari Brigade Infateri itu merupakan standar pengamanan di institusi TNI.
Dengan adanya pembangunan markas tersebut, lanjut Pangdam, perekonomian masyarakat di Kabupaten Nagan Raya juga akan tumbuh dengan pesat mengingat jumlah prajurit di kesatuan itu mencapai 1.000 orang.
Sumber: TNI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar