Tiga jet tempur Gripen RTAF terbang formasi. (Foto: Saab/Stefan Kalm)
26 Februari 2011 -- (Berita HanKam): Royal Thai Air Force (RTAF) menerima enam jet tempur Gripen C/D, batch pertama dari 12 Gripen yang dipesan pemerintah Thailand pada 2008.
RTAF memutuskan membeli 12 jet tempur Gripen pada 2007 dan mengajukan permohonan pembelian Gripen pada kabinet setahun kemudian, saat Samak Sundaravej menjadi Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan.
Pesawat diterbangkan langsung dari Swedia 18 Februari dan tiba di pangkalan udara Don Muang 22 Februari. Pesawat akan berpangkalan di Wing 7 di Surat Thani. Batch kedua terdiri enam pesawat dijadwalkan tiba tahun depan.
12 jet tempur Gripen dibeli seharga hampir 40 milyar bath. Gripen akan menggantikan jet tempur tua F-5A/B. Seluruh F-5A/B direncanakan dipensiunkan akhir tahun ini. Menurut situs globalsecurity.org, RTAF mengoperasikan 13 jet tempur F-5A/B, 40 F-5E dan 3 RF-5A.
Para pilot dan awak darat RTAF dilatih di Swedia pada tahun lalu.
(Grafis: Bangkok Post)
KASAU Thailand Itthaporn Subhawong mengatakan akan memasang sistem jaringan Secos di Gripen agar dapat berhubungan dengan sistem jet tempur F-16 yang dimiliki RTAF.
Sumber RTAF mengatakan ijin didapatkan dari pemerintah Amerika Serikat setelah PM Abhisit Vejjajiva bertemu Presiden Barack Obama saat berkunjung ke AS akhir bulan lalu.
Gripen akan dihubungkan juga dengan kapal perang, frigate HTMS Naresuan kapal perang pertama dihubungkan dengan Gripen. Itthaporn mengatakan Saab 340 Erieye AEW yang dibeli dari pemerintah Swedia akan dihubungkan dengan seluruh jet tempur Gripen.
Beliau mengatakan sidang kabinet 15 Februari telah menyetujui anggaran sebesar 6,9 milyar bath untuk mengupgrade enam jet tempur F-16 yang akan ditempatkan di Wing 4, lanud Takhli di Provinsi Nakhon Sawan.
Sumber: Saab/Bangkok Post
Tidak ada komentar:
Posting Komentar