Senin, 15 Maret 2010
Peralatan Indobatt Penuhi Standar Siap Operasional
15 Maret 2010, Lebanon -- Setiap satuan militer yang bertugas di jajaran UNIFIL, dituntut untuk selalu siap operasional menghadapi berbagai macam bentuk perkembangan dinamika, yang terkait dengan misi pemeliharaan perdamaian di wilayah Lebanon Selatan.
Lebih lanjut, tingkat kesiapan operasional setiap satuan diperiksa secara periodik oleh sebuah tim yang ditunjuk oleh UNIFIL dengan komposisi personel beraneka ragam spesialis kemampuannya. Berlangsung sejak Jumat sampai dengan Minggu (14/3),Satgas Batalyon Mekanis Konga XXIII-D/UNIFIL menerima giliran Operational Readiness Inspection (ORI/Pemeriksaan Kesiapan Operasional).
ORI#1Perwira Penerangan Konga XXIII-D/Unifil, Kapten Arh Yogi Nugroho, BSC, menjelaskan kegiatan ORI merupakan kegiatan pemeriksaan rutin terhadap kesiapan operasional batalyon terkait dengan kondisi terakhir bidang logistik, yang meliputi major equipment (perlengkapan utama) dan self sustainment (perlengkapan untuk mempertahankan diri).
Yang dimaksud dengan kedua perlengkapan ini, kata Yogi, adalah perlengkapan inventarisir Indonesia sebagai negara pengirim pasukan Garuda. Contoh dari major equipment antara lain akomodasi, kendaraan tempur, kendaraan pendukung, kendaraan dan peralatan zeni, senjata, generator listrik, peralatan kesehatan serta peralatan anti huru hara. Sementara itu, contoh dari self sustainment meliputi peralatan dan perlengkapan makan, komunikasi, peralatan perkantoran, listrik, peralatan penjinak bahan peledak, cucian baju dan kebersihan lingkungan kesatriaan.
Pada kesempatan ORI kali ini, pemeriksaan diarahkan pada materiil inventaris Indonesia danORI#3 UNOE (United Nations Own Equipments/ Perlengkapan yang dimiliki oleh PBB dan dioperasionalkan oleh Indobatt). Pemeriksaan yang berlangsung selama 3 hari tersebut mencakup beberapa wilayah meliputi UN POSN 7-1 (Markas Indobatt, Kompi Bantuan dan Kompi D), UN POSN 9-63 (Kompi Mekanis A), UN POSN 8-33 (Kompi Mekanis B), UN POSN 9-2 (Kompi Mekanis C) serta Kompi E (Naqoura).
Mengingat kegiatan pemeriksaan yang sangat detail dan komprehensif tersebut, kata Yogi, maka tim pemeriksa yang dikirim oleh UNIFIL terdiri dari Ketua Tim Mr. Charles Nhlamba dengan jumlah anggota mencapai 12 orang spesialis atau para ahli di bidangnya masing-masing.
Dalam rangka memperlancar proses kegiatan pemeriksaan tersebut, maka Indobatt menyertakan beberapa perwira staf dengan Koordinator penyiapan ORI adalah Kapten Czi M. Oki Isnaini, yang sehari-hari menjabat sebagai Kasi Logistik Indobatt, untuk mendampingi tim pemeriksa.
ORI#9Lebih lanjut, mengingat Kontingen Indonesia menganut Wet Lease perihal bidang logistik yang digunakan selama masa penugasan, maka Indonesia bertanggung jawab dalam menyiapkan major equipment dan pemeliharaan seluruh materiilnya. Selain itu, Indonesia juga bertanggung jawab terhadap self sustainment dalam rangka dukungan logistik dan dukungan pengadaan materiil kembali.
Seluruh rangkaian pemeriksaan berjalan dengan lancar. Karena profesionalisme yang ditunjukkan oleh Tim ORI serta profesionalisme personel Indobatt dalam memelihara dan menjaga kesiapan operasional satuan secara maksimal. Melalui kedua pemeriksaan tersebut, secara umum disampaikan oleh Ketua Tim Pemeriksa Mr. Charles Nhlamba kepada Komandan Indobatt Letkol Inf Andi Perdana Kahar bahwa Indobatt telah berhasil memenuhi standar kesiapan operasional satuan yang diharapkan.
PUSPEN TNI/POS KOTA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar