Wapres Jusuf Kalla meninjau hanggar perawatan pesawat milik TNI AD di Pangkalan Udara Utama Penerbad Ahmad Yani di Semarang, Jateng, Jumat (12/6). Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, perlu langkah sesegera mungkin membenahi alat utama sistim senjata (Alutsista) milik TNI dan jangan terpukau dengan anggaran yang ada. (Foto: ANTARA/Saptono/pd/09)
12 Juni 2009, Semarang -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, perlu langkah sesegera mungkin membenahi alat utama sistim senjata (Alutsista) milik TNI dan jangan terpukau dengan anggaran yang ada. "Jangan selalu terpukau oleh anggaran yang ada. Perlu langkah segera untuk alutsista ini," kata Wapres usai meninjau hanggar perawatan pesawat milik TNI AD di Pangkalan Udara Utama Penerbad Ahmad Yani di Semarang, Jateng, Jumat (12/6).
Secara mendadak Wapres Jusuf Kalla meninjau hanggar perawatan pesawat setelah mendengar helikopter Puma milik TNI AU jatuh di Lanud Atang Sendjaja, Bogor.
Menurut Wapres, dalam dua pekan sudah ada dua pesawat yang jatuh dan itu artinya ada suatu masalah.
Wapres juga menjelaskan bahwa pesawat yang dimiliki TNI saat ini rata-rata telah berusia 30 tahun. "Boleh pesawat itu tua, tetapi perawatannya harus bagus. Kalau tidak kasihan prajurit," kata Wapres.
Menurut Wapres, jiwa seseorang sangat berharga dibandingkan dengan apa pun. "Setiap jiwa itu sangat berharga, apakah perwira, bintara atau prajurit sama berharganya," kata Wapres.
Dalam peninjauan tersebut Wapres didampingi Pangdam IV Diponegoro Mayjen Hariadi Sutanto dan Wadan Lanumad Letkol CPN Malik B Jabal. Di hanggar perawatan saat ini terdapat empat helikopter jenis BO-105 dan tiga jenis Bell.
(KOMPAS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar