KASAD India sedang mengamati panser buatan PT. PINDAD saat kunjungan kerja ke Bandung.
1 Mei 2009, Pulau Jeju -- Pemerintah Vietnam akan membeli sejumlah alat utama sistem pertahanan (alutsista) dari Indonesia buatan PT Pindad dan Dirgantara Indonesia. Ini adalah bentuk kerja sama dua negara yang menjadi bahan pembicaraan dalam pertemuan bilateral antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Than Dung di Pulau Jeju, Provinsi Jeju, Korea Selatan.
"Salah satu kerja sama yang akan ditingkatkan adalah dengan pembelian sejumlah alutsista kita dengan beberapa BUMN, di antaranya Pindad dan DI. Itu salah satu yang dibicarakan nanti," ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika Mohammad Nuh sebelum pertemuan kedua pemimpin negara, Senin (1/6). Pertemuan Presiden Yudhoyono dan PM Than Dung adalah rangkaian dari acara ASEAN-Republic of Korea Comemorative Summit.
Menurut M Nuh, selama ini Indonesia dan Vietnam sudah bekerja sama di bidang pertahanan, dan sekarang kerja sama itu akan ditingkatkan lagi.
Selain mengenai alutsista, kedua pemimpin negara juga akan membicarakan perbatasan laut Indonesia-Vietnam. Pasalnya, masalah perbatasan sering menjadi persoalan karena para nelayan dari kedua negara sering kali tidak mengetahui batas-batas perairan.
"Akibatnya, kedua nelayan sering masuk dan mencari ikan di perairan kedua negara yang berbeda. Apalagi ikan-ikan itu kan tidak pakai peneng (tanda) dari mana asal-usul negaranya," tambahnya.
(KOMPAS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar