Helikopter jenis BO-105 bernomor registrasi HS-7050 milik Skadron 21 Penerbad sedang menjalani inspeksi besar 2400 jam di fasilitas IAS, Pondok Cabe. Helikopter yang dioperasikan sebagai helikopter serbu milik TNI Angkatan Darat itu akan menjalani inspeksi besar dan perbaikan komponen selama 90 hari kalendar terhitung akhir April ini. Selain menjalani proses inpeksi 2400 jam airframe, helikopter ini juga akan menjalani program perbaikan avionik, rewiring, dan interior refurbishment. PT. IAS dinyatakan keluar sebagai pemenang atas pekerjaan senilai Rp 3,65 miliar itu. (Foto: indopelita)
8 Mei 2008, Bandung -- PT Dirgantara Indonesia menunggu permintaan TNI untuk melakukan pemeriksaan terhadap helikopter Bolkow-105 yang jatuh di Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Kepala Humas PTDI Rokhendi ketika dihubungi, Senin (8/6) membenarkan pesawat Bolkow-105 merupakan buatan PTDI.
Meski dugaan kecelakaan helikopter itu akibat cuaca buruk di kawasan Cianjur Selatan, namun PTDI menurut Rokhendi menyiapkan tim untuk melakukan investigasi secara menyeluruh bila ada permintaan dari pihak TNI.
"Bila heli itu Bolkow-105 buatan PTDI. Hingga petang ini kami belum mendapat permintaan pemeriksaan pesawat dari pihak TNI sebagai pengguna pesawat itu," kata Rokhendi.
Menurut Rokhendi, pihaknya tidak bisa begitu saja masuk melakukan pemeriksaan pesawat itu karena statusnya helikopter itu milik TNI.
"Kami punya LO di TNI, namun hingga petang ini belum kontak ke PTDI," katanya.
Ia menyebutkan, pesawat Bolkow atau NBO-105 merupakan helikopter ukuran sedang yang cocok untuk mendukung operasi di medan berbukit-bukit.
Produksi Bolkow 105 sudah dihentikan karena lisensi dari Messoshmit Bolkow Blohm (BMM) yang diperoleh PTDI telah habis.
"Sejak tahun 1976 hingga 2009, TNI banyak menggunakan heli ini, termasuk 25 diantaranya dioperasikan oleh TNI-AD," kata Rokhendi.
(KOMPAS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar