Selasa, 17 April 2012

Malaysia Hina Jamu Indonesia

Malaysia mengklaim produk jamu mereka lebih alami dibandingkan jamu Indonesia. Jamu sebagai salah satu warisan budaya nusantara kini bukan hanya dilirik oleh konsumen dalam negeri.
Racikan minuman kesehatan yang terdiri dari ramuan herbal alami ini sudah mulai diekspor ke mancanegara. Taiwan, Hongkong, Malaysia, Amerika Serikat, Belanda, Arab Saudi, Suriname, dan Australia adalah negara tujuan ekspor tersebut. Salah satu produsen jamu terbesar di Indonesia, PT Nyonya Meneer adalah pelaku bisnis yang telah melakukan langkah ekspor tersebut ke mancanegara.

"Total ekspor Nyonya Meneer selama tahun 2011 berupa bahan jamu ataupun raw material mencapai angka Rp 50 miliar," ucap Charles Saerang selaku Presiden Direktur PT Nyonya Meneer belum lama ini saat dijumpai di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan.

Indonesia sendiri memang tercatat sebagai negara penghasil bahan dasar jamu terbesar di dunia. Menurut LIPI, ada lebih dari 30.000 tanaman herbal yang terdapat di Indonesia dari 40.000 jumlahnya di dunia.
Melihat fakta tersebut, tak aneh bila nilai produksi jamu dan penjualannya ke luar negeri mampu mencapai angka yang tinggi. Namun, diungkapkan oleh Endang Agustini Syarwan Hamid selaku Komisi IX DPR yang salah satunya membidangi kesehatan, bahwa belakangan diketahui beberapa pengusaha jamu kecil (jamu gendong) menggunakan bahan kimia dalam proses pembuatan dan penjualannya. Hal ini tentu saja menyalahi prinsip jamu yang menggunakan murni herbal dan minus efek samping.

Hal ini tentunya akan berpengaruh pada kepercayaan konsumen yang berlanjut pada angka penjualan kedepannya. "Malaysia menyebut produk jamu kita sebagai jamu racun, karena tidak murni menggunakan herbal. Mereka mengklaim bahwa jamu mereka yang murni dan asli," kata Charles.
"Kami berharap pemerintah dalam hal ini kementrian yang terkait dengan industri, perdagangan, dan kesehatan bersedia mendukung usaha kami dalam mensosialisasikan jamu," imbuhnya.

Kedepannya, pihak pemerintah akan berusaha untuk memperhatikan masalah ini dan menjadikannya sebagai prioritas. "Proses pengolahan, penjualannya akan dipersiapkan dan diperhatikan dengan baik," kata Endang.(Beritasatu)

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar