Rabu, 11 April 2012

Indonesia Perlu Waspadai Militer AS di Darwin

Menhan Australia Stephen Smith menyambut pasukan United States Marine Corps (USMC) di Robertson Barracks, Darwin. (Foto: Australia DoD)

12 April 2012, Jakarta: Posisi Indonesia diyakini bukan sebagai mitra strategis bagi Amerika Serikat dan Australia. Karena itu, penempatanpasukanMarinir Amerika Serikat di Darwin patut diwaspadai dapat mengganggu kedaulatan bangsa dan negara.

Dosen Universitas Indonesia Agus Brotoseno mengungkapkan, saat ini kedaulatan Indonesia sudah mulai rusak.Hal itu dibuktikan dengan banyaknya sengketa wilayah laut antara Indonesia dan negara-negara tetangga.Sering kali,ujarnya, negara tetangga dengan sengaja menerobos masuk batas wilayah Indonesia. Bahkan, dalam sengketa Laut China Selatan, ada wilayah Indonesia, yaitu perairan Natuna, yang masuk dalam klaim wilayah China.

“Tapi ini tidak dituangkan dalam hitam di atas putih karena hubungan yang baik,” ungkap Agus saat menjadi pembicara dalam diskusi bertema “Pangkalan Marinir AS di Darwin, Ancaman bagi Kedaulatan Indonesia?” di Jakarta kemarin. Menurut Agus, Indonesia selama ini jauh tertinggal dari negara-negara Asia lainnya seperti China dan India, khususnya dalam penguasaan teknologi.

Padahal, semestinya Indonesia bisa maju seperti mereka. Dalam era globalisasi sekarang ini, ujarnya, negaranegara maju berlomba-lomba membangun kekuatannya, termasuk bidang militer. Pasalnya, kesiapan militer merupakan kekuatan ketika suatu negara harus melakukan pendekatan hardpower dalam hubungan dengan negara lain.

Direktur Sabang Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan menilai, keberadaan pasukan Marinir Amerika Serikat di Darwin telah mengancam kedaulatan Indonesia. Dia khawatir penempatan pasukan itu berkaitan dengan beroperasinya perusahaan pertambangan asal AS, PT Freeport,di Papua. Sementara Wasekjen Nas- DemWilly Aditya mengatakan, sekarang ini kekuatan militer dunia terpusat di Asia.

Hal itu ditandai dengan bangkitnya militer China, India, dan Pakistan. Dengan kebangkitan militer di Asia ini,menurut dia, merupakan ancaman tersendiri bagi Amerika Serikat. “Penempatan pasukan Amerika Serikat di Darwin sudah tercium sejak lama. Ini hanya pelaksanaannya saja,”katanya.

Sumber: SINDO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar