Apa kabar sobat-sobat yang sedang menjalankan ibadah puasa, semoga dengan tulisan ini tidak mengurangi kadar puasa kita. Menu santap sahur saya sangat sederhana. Nasi plus tahu panas (mungkin lebih mantap dicocol ke sambal saos). Tapi berhubung lidahnya lidah orang kampung (he.. he..) jadi cukup dicocol pakai sambel goang (gerusan cengeng/cabe rawit sama uyah/garam).
Tapi perlu diingat, menurut ahli kesehatan, kita harus menghindari makanan pedas. Supaya terhindar dari penyakit sariawan. Jadi santap sahur hanya dengan tahu, tetap masih mantap rasanya.
Saya akan ulas sedikit asal usul tahu Sumedang. Orang yang pertama kali membuat tahu di Sumedang, warga keturanan Tionghoa. Nama tahu berasal dari kata Tou Fu (dari bahasa Tionghoa yang berarti sama). Lambat laun Tou Fu menjadi tahu disebutnya, mungkin karena terlalu sulit menyebut kata aslinya.
Ada satu lagi yang perlu sobat-sobat ketahui, yang menyebabkan tahu Sumedang rasanya begitu gurih, itu karena air yang ada di Sumedang. Kalau dibuat di luar Sumedang rasanya akan berbeda, walau pun pembuatnya orang Sumedang.
Selamat menunaikan ibadah puasa. Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar