Senin, 19 Desember 2011

Wamenhan: Produsen Alutsista Daerah Harus Maju

Sejumlah prajurit TNI melakukan perbaikan kendaraan tempur tank, di Markas Batalyon Kavaleri-2/Tank, di Ambarawa, Jateng, Senin (19/12). Untuk melakukan perbaikan dan penggantian komponen pada tank jenis AMX-13 buatan Prancis yang dirakit antara tahun 1958 hingga 1960 itu terpaksa dilakukan dengan cara merekayasa komponen karena sudah tidak tersedianya suku cadang. (Foto: ANTARA/R. Rekotomo/Koz/nz/11)

20 Desember 2011, Bandung (ANTARA Jawa Barat): Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan produsen alat utama sistem senjata di daerah harus maju untuk mendukung modernisasi peralatan militer.

"Harus 'Ok' (maju)...," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie menjawab ANTARA saat tiba di Apron PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke beberapa produsen alat utama sistem senjata di daerah, di Bandung, Selasa.

Sjafrie Sjamsoeddin menambahkan sudah saatnya produsen alat utama sistem senjata di daerah untuk diberdayakan lebih maju dalam mendukung modernisasi peralatan militer.

Kunjungan kerja ke beberapa produsen alat utama sistem senjata daerah diawali dengan peninjauan ke PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia di Bandung.

Kunjungan ke kedua Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan itu, dimaksudkan untuk melihat perkembangan pembuatan kendaraan taktis dan pesawat angkut.

Kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan ke PT Lundin Banyuwangi untuk memonitor akselerasi proses produksi kapal "combattan" dan "non combattan".

Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Hartind Asrin mengatakan peninjauan ke beberapa produsen alat utama sistem senjata daerah bertujuan memantau percepatan pengadaan sekaligus sebagai bentuk pengawasan terhadap kualitas produk alat utama sistem senjata yang dihasilkan.

"Apalagi, Kementerian Pertahanan tengah mengawasi pengelolaan manajemen keuangan modernisasi persenjataan militer TNI, sehingga kualitasnya bisa terjamin," ujar Hartind Asrin menambahkan.

Tak hanya itu, peninjauan juga dimaksudkan untuk mempercepat atau mengakselerasi produksi alat utama sistem senjata TNI, sehingga pada Agustus 2014 seluruh pengadaan segala jenis peralatan militer dapat dipastikan terpenuhi, kata Hartind.

Sumber: ANTARA Jawa Barat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar