Senin, 26 Desember 2011

Kopi Dapat Membantu Wanita Mencegah Kanker


Berita Teknologi. Seperti dikabarkan oleh TGDaily, peneliti Harvard telah menetapkan bahwa konsumsi kopi dalam jangka panjang bagi wanita dapat menurunkan resiko kanker endometrium, perlu diketahui kanker endometrium menurut wikipedia adalah jaringan atau selaput lender rahim yang tumbuh di luar rahim. Padahal, seharusnya jaringan endometrium melapisi dinding rahim. Kanker endometrium tumbuh pada ovarium, tuba falopii, dan saluran menuju vagina.

Menurut Dr Edward Giovannucci, kopi dapat sebagai agen pelindung pada kanker yang terkait dengan obesitas, estrogen dan insulin.

“Kopi telah terbukti menjadi pelindung melawan diabetes karena efeknya pada insulin,” jelas Giovannucci.

“Jadi menurut hipotesis kita bahwa kita akan melihat penurunan pada beberapa kanker lainnya.”

Giovannuci dan timnya mengamati konsumsi kopi kumulatif dalam kaitannya dengan kanker endometrium pada 67.470 wanita yang terdaftar dalam Nurses Health Study.

Selama 26 tahun, peneliti telah mendokumentasikan 672 kasus kanker endometrium.

Menurut para peneliti, minum lebih dari empat cangkir kopi per hari dapat menurunkan risiko 25% untuk kanker endometrium, sedangkan mengkonsumsi antara dua dan tiga cangkir per hari dapat menurunkan risiko 7%.

Sebuah sumber lain mengatakan bahwa dengan minum kopi yang tanpa kandungan kafein dua cangkir sehari dapat menurunkan resiko kanker tersebut 22%.

Giovannucci mengatakan ia berharap studi endometrium akan memperbanyak informasi lebih lanjut mengenai pengaruh kopi pada kanker.

“Kopi telah lama dikaitkan dengan merokok, dan jika Anda minum kopi dan merokok, efek positif dari kopi akan sebanding dengan efek negatif dari merokok.

“Namun, pengujian laboratorium telah menemukan bahwa kopi memiliki lebih banyak antioksidan daripada sebagian besar sayuran dan buah-buahan.”

Perlu dicatat bahwa penelitian medis baru-baru ini telah menemukan sejumlah manfaat positif yang terkait dengan minum kopi, termasuk menurunkan resiko depresi dan penurunan resiko kanker kulit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar