Minggu, 18 Desember 2011

Lily Wahid: Patroli Laut Perlu Ditingkatkan

Petugas imigrasi melintas di dekat seorang imigran korban kapal tenggelam yang kritis di tempat penampungan sementara di Blitar, Jawa Timur, Senin (19/12). Dua imigran gelap korban kapal tenggelam di perairan Trenggalek yang kondisinya kritis di rawat di rumah sakit, sementara 31 orang lainnya di tampung pihak Imigrasi di sebuah hotel di Blitar, Jatim. Tim SAR masih melakukan pencarian 182 orang imigran yang hilang di perairan tersebut. (Foto: ANTARA/Arief Priyono/Koz/Spt/11)

19 Desember 2011, Senayan (Jurnal Parlemen): Anggota Komisi I DPR Lily Wahid menganggap sebagai suatu ironi jika Indonesia sebagai negara kelautan tapi patroli kelautannya tidak cukup untuk mendeteksi dan melindungi keselamatan imigran gelap yang tenggelam di perairan Trenggalek, Jawa Timur.

“Mereka mencari kehidupan lebih baik tapi berakhir tragis. Sedih. Mereka ada di laut dan tidak melewati imigrasi,“ ucap Lily kepada Jurnalparlemen.com, Minggu (18/12).

Menurut Lily, jumlah patroli kelautan Indonesia perlu ditingkatkan. “Sekian banyak orang yang masuk wilayah kita tapi kita tidak tahu. Bagaimana kalau itu serangan?” ujar politisi senior PKB ini.

Pernyataan Lily ini menanggapi insiden tenggelamnya sebuah kapal yang berisi imigran gelap dari beberapa negara seperti Iran, Afghanistan dan Pakistan di perairan Prigi, Watu Limo, Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (17/12). Sekitar 182 orang dinyatakan hilang dan 33 orang selamat.

Sumber: Jurnal Parlemen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar