Senin, 12 April 2010

AL Indonesia-AS Sepakat Tingkatkan Kerjasama

KSAL Laksamana TNI Agus Suhartono menyalami Panglima Armada 7 Angkatan Laut Amerika Serikat VADM John M. Bird saat menerima kedatangannya. (Foto: Dispenal)

12 April 2010, Jakarta -- TNI Angkatan Laut dan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) sepakat untuk meningkatkan kerja sama keamanan maritim di kawasan Asia Pasifik.

Hal itu terungkap dalam pertemuan tertutup Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Agus Suhartono dengan mitranya Panglima Armada ketujuh Angkatan Laut AS Laksamana Madya John M. Bird, di Jakarta, Senin.

"Selain kunjungan kehormatan, dalam pertemuan itu juga disinggung komitmen kedua pihak untuk meningkatkan kerja sama maritim di kawasan," kata juru bicara TNI Angkatan Laut Kolonel Laut Herry Setianegara ketika dikonfirmasi ANTARA.

Ia menambahkan, selain untuk meningkatkan kerja sama, kunjungan tersebut dimaksudkan untuk mempererat hubungan antara angkatan laut kedua negara yang selama ini telah terjalin.

Dari markasnya di Yokosuka, Jepang, Armada Ketujuh rutin berlayar menjaga kepentingan AS yang mencapai 52 juta mil persegi membentang dari "International Date Line" hingga Pantai Timur Afrika serta dari Kuril Island di sebelah utara hingga Antartika di belahan selatan.

Pertemuan ini untuk mempererat hubungan kedua negara. (Foto: Dispenal)

Komandan Armada Ketujuh memiliki tiga kewenangan utama yakni sebagai komandan Gabungan Gugus Tugas penanganan bencana alam maupun operasi militer.

Kedua, sebagai komandan operasi angkatan laut di wilayah kekuasaannya yang merupakan tugas sehari-hari Komando Armada Ketujuh. Selain itu, Komandan Armada Ketujuh juga berwenang sebagai komandan pertahanan.

Dalam setiap pertemuan dengan para koleganya di negara yang kunjungi Komandan Armada Ketujuh kerap menekankan pentingnya kerja sama antara AS dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia.

Terkait itu, Armada Ketujuh AS rutin melakukan latihan bersama dengan militer dari sejumlah negara Asia Pasifik, seperti CARAT (Cooperation Afloat Readiness and Training) dengan TNI AL, "Bilateral SEA readiness and training exercise" dengan Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam dan Indonesia.

ANTARA News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar