Jumat, 23 April 2010

Pembelian Tucano Belum Disetujui Menhan

Embraer EMB-314 Super Tucano. (Foto: Embraer)

24 April 2010 -- TNI AU memutuskan memesan 8 pesawat latih dan serang ringan Embraer EMB-314 Super Tucano, tetapi Menteri Pertahanan belum menyetujui kesepakatan tersebut, diberitakan situs flightglobal.com, Kamis (22/4).

Sejumlah pesawat sejenis sedang dipertimbangkan, seperti KAI (Korea Aerospace Industries) KT-1, TNI AU telah mengoperasikan 12 unit sebagai pesawat latih. Bila disetujui, pemesanan awal 8 pesawat dengan kemungkinan pesanan selanjutnya, ujar sumber di Embraer. Pembelian ini menandai kehadiran Super Tucano pertama kalinya di pasar Asia.

Super Tucano telah digunakan sejumlah negara di Amerika Latin, diantaranya Brazilia sebagai operator terbesar, Kolombia serta Inggris sebagai pesawat latih.

Meskipun TNI AU telah menjatuhkan pilihan, kesepakatan masih memerlukan persetujuan Menhan, yang sedang melakukan evaluasi teknis pada pesawat kandidat.

Super Tucano akan menggantikan Rockwell OV-10 Bronco produksi tahun 1960-an yang telah dipensiunkan oleh TNI AU. Usia tua OV-10 Bronco menyebabkan biaya pemeliharaan tinggi serta membahayakan awak pesawat.

TNI AU berencana menempatkan Super Tucano di Lanud Tarakan, Kalimantan Timur guna mengawasi garis perbatasan Indonesia-Malaysia, kerap kali terjadi pelanggaran wilayah, pencurian hasil hutan.

Flightglobal/@info-terkumpul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar