Minggu, 23 Agustus 2009

Anggaran Pertahanan Jadi Rp 7 Triliun

Presiden SBY juga memeriksa persenjataan Kopassus. (Foto: detikFoto/Dudi Anung)

23 Agustus 2009, Jakarta -- Untuk meningkatkan sumber daya manusia dan kekuatan Tentara Nasional Indonesia (TNI), pemerintah meningkatkan alokasi anggaran belanja militer tahun depan sampai sebesar Rp 7 triliun. Dengan demikian, alokasi anggaran belanja TNI dari sebelumnya sekitar Rp 33 triliun bertambah menjadi Rp 40 triliun.

Inilah alokasi anggaran TNI terbesar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Demikian Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Paskah Suzetta saat dihubungi Kompas, Minggu (23/8) sore tadi.

"Peningkatan belanja militer itu, selain untuk peningkatan kesejahteraan prajurit seperti uang lauk pauk juga untuk alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI," tandas Paskah.

Menurut Paskah, peningkatan anggaran belanja TNI tahun depan, termasuk peningkatan yang cukup besar dibandingkan peningkatan alokasi anggaran tahun-tahun sebelumnya.

"Pekan depan ini, pemerintah bersama DPR akan memulai pembahasannya. Saya bersama Menteri Keuangan akan mewakili pemerintah dalam pembahasan. Jika memang diperlukan, Menteri Pertahanan akan ikut membahas bersama Komisi I DPR terkait anggaran pertahanan dan keamanan," kata Paskah.

Janji Presiden

Peningkatan alokasi anggaran belanja TNI itu sesuai dengan janji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya. Saat memberi pembekalan kepada prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI di Gedung Balai Komando, Markas Kopassus di Cijantung, Jakarta, Kamis (20/8) lalu, Presiden Yudhoyono menjanjikan pemerintah akan meningkatkan alokasi anggaran TNI pada tahun depan.

"Pemerintah akan terus meningkatkan sumber daya manusia TNI, termasuk anggaran dan postur serta kekuataan TNI, yaitu di antaranya dengan peningkatan senjata dan SDM," kata Presiden waktu itu.

Presiden Yudhoyono kemudian mengingatkan agar dana yang dialokasikan semakin besar itu, sungguh-sungguh dapat dimanfaatkan dengan tepat dan sebaik-baiknya untuk alutsista, peningkatan kemampuan operasional serta kesejahteraan prajurit.

"Satu rupiah pun harus digunakan tepat sasaran, karena itu uang rakyat dan jangan sampai ada penyimpangan sepeser pun," lanjut Presiden.

TRIBUN TIMUR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar