Minggu, 04 Maret 2012
Anda Takut Keracunan Boraks? Kunyit Solusinya
Dewasa ini boraks banyak sekali digunakan dalam industri makanan, seperti: dalam pembuatan mie basah, lontong, ketupat, tahu, bakso, sosis, bahkan dalam pembuatan kecap. Padahal zat kimia ini merupakan bahan beracun dan bahan berbahaya bagi manusia sehingga sangat dilarang digunakan sebagai bahan baku makanan. Boraks merupakan kristal lunak berupa garam Natrium Na2.B4O7.10H2O yang berwarna dan mudah larut dalam air. Boraks seharusnya hanya digunakan dalam industri non pangan, khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, keramik, pengawet kayu, antiseptik dan pembasmi kecoak.
Mengkonsumsi boraks tidak akan secara langsung menimbulkan efek buruk secara cepat, namun akan terakumulasi dalam hati, otak dan testis. Boraks tidak hanya diserap melalui pencernaan, namun juga melalui kulit. Boraks akan menganggu enzim-enzim metabolisme. Jika penggunaan boraks terus dilakukan, dapat menyebabkan berbagai penyakit, terutama kanker, dan bahkan kematian.
Tentunya tidak ada seorang pun yang akan mengonsumsi barang yang diketahui mengandung zat berbahaya di dalamnya. Sayangnya, tidak semua orang mengetahui cara mendeteksi adanya kandungan boraks dalam bahan makanan. Kebanyakan masyarakat mengira bahwa mendeteksi boraks harus di laboratorium sehingga memerlukan biaya mahal. Hal ini membuat masyarakat malas menguji dan langsung mengonsumsi barang yang dibeli. Padahal jika dapat mengetahui cara yang benar dan mudah untuk mendeteksi boraks, pasti masyarakat tidak akan kesulitan untuk melakukan sendiri.
Salah satu bahan alami yang berpotensi dapat digunakan untuk mendeteksi boraks adalah kunyit. Kunyit dapat digunakan sebagai obat dan bumbu dalam berbagai resep makanan. Cara mendeteksi boraks dengan kunyit sangat mudah dan cepat. Kita hanya memerlukan kunyit, kertas saring, serta sedikit boraks sebagai kontrol positif. Mula-mula, kita membuat kertas tumerik. Ambil beberapa potong kunyit ukuran sedang, kemudian menumbuk dan menyaringnya sehingga dihasilkan cairan kunyit berwarna kuning. Kemudian, celupkan kertas saring ke dalam cairan kunyit tersebut dan keringkan. Hasil dari proses ini disebut kertas tumerik.
Selanjutnya, buat kertas yang berfungsi sebagai kontrol positif dengan memasukkan satu sendok teh boraks ke dalam gelas yang berisi air dan aduk larutan boraks, serta teteskan pada kertas tumerik yang sudah disiapkan. Amati perubahan warna pada kertas tumerik. Warna yang dihasilkan tersebut akan dipergunakan sebagai kontrol positif. Tumbuk bahan yang akan diuji dan beri sedikit air. Teteskan air larutan dari bahan makanan yang diuji tersebut pada kertas tumerik. Amati perubahan warna apa yang terjadi pada kertas tumerik. Apabila warnanya sama dengan pada kertas tumerik kontrol positif, maka bahan makanan tersebut mengandung boraks. Apabila tidak sama warnanya, berarti bahan makanan tersebut tidak mengandung boraks.
Tanaman kunyit banyak ditemui di pasar dan lingkungan sekitar kita sehingga dapat dengan mudah didapat. Harga tanaman kunyit juga terjangkau sehingga dapat dibeli oleh berbagai kalangan masyarakat dari kelas bawah hingga atas. Hal ini menunjukkan bahwa kunyit merupakan detektor alami untuk boraks yang tepat. Deteksi boraks bisa dimulai dari bahan makanan yang sering kita konsumsi. Kewasapadaan kita terhadap boraks menentukan kualitas tubuh kita.
Sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar