(Foto: Berita HanKam)
28 Maret 2012, Baturaja: Dalam upaya meningkatkan kemandirian bangsa dalam pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista), Kementerian Pertahanan (Kemhan) bersama Kementerian Riset dan Teknologi melalui Direktorat Teknik Industri Pertahanan Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Dittekindhan Ditjen Pothan) Kemhan, kembali melakukan uji coba penembakan Roket Pertahanan (R-Han) 122 MM.
Uji coba dilakukan di Pusat Latihan Tempur TNI AD, Baturaja, Sumatera Selatan, Rabu (28/3) dan disaksikan langsung oleh Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin yang didampingi sejumlah pejabat Kemhan, Mabes TNI dan Angkatan. Hadir pula Tim Asistensi Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) dan beberapa pejabat perwakilan dari instansi terkait antara lain Kemenristek, Bappenas, Kemenkeu dan LAPAN.
Dalam uji coba ini, Kemhan melibatkan pihak-pihak terkait antara lain Kemenristek dan LAPAN serta perusahaan industri pertahanan dalam negeri yaitu PT. Pindad, PT. DI dan PT. Dahana. Selain itu, Kemhan juga mengundang TNI AL sebagai calon pengguna Roket R-Han 122 MM.
Uji tembak kali ini merupakan hasil dari evaluasi uji coba yang dilakukan sebelumnya pada bulan November 2011 di tempat yang sama, dimana dengan uji coba serta evaluasi secara terus menerus, diharapkan Program Roket Nasional dengan nama R-Han 122 tersebut nantinya dapat mencapai hasil yang maksimal dan siap diproduksi sesuai keinginan pengguna dalam hal ini TNI.
Uji coba Roket R-Han 122 MM kali ini meliputi pengujian fungsi subsistem roket, fungsi peluncuran produksi Pindad (2 unit peluncur 16 tabung) dan sistem penembakan, dengan penembakan 50 roket (warhead tajam dan dummy).
Roket R-Han 122 MM merupakan derivasi dari pengembangan roket sebelumnya yang berkaliber 122 MM dengan kecepatan maksimum 1,8 mach. R-Han 122 MM berfungsi sebagai senjata yang berdaya ledak optimal dengan sasaran darat ke darat dan jarak tembak mencapai 15 km.
Roket R-Han 122 MM adalah hasil kerjasama yang sinergi antara Kemhan, Kemenristek, LAPAN, PT. Pindad, PT.DI, PT.Dahana dan pihak-pihak terkait lainnya. Pengembangan roket R-Han 122 dalam rangka mengurangi ketergantungan pengadaan dari luar negeri dengan memberdayakan potensi dan kemampuan industri pertahanan dalam negeri.
Pengembangan Roket R-Han 122 MM melibatkan PT.DI yang berperan dalam pengembangan struktur dan desain roket, PT.Pindad mengembangkan launcher dan firing system menggunakan platform truk GAZ dan truk Nissan, warhead. PT.Dahana berperan dalam menyediakan propellant. Badan Meteorogi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendukung alat pemantau cuaca dan penentu posisi jatuh roket dan ITB turut menyediakan sistem kamera nirkabel untuk menangkap dan mengirim gambar di lokasi target/sasaran
“Penyempurnaan roket R-Han 122 akan dilakukan pada uji coba berikutnya pada tahun 2014 dan hasilnya diharapkan dapat mencapai jarak mencapai angka tiga digit, sehingga sudah dapat digunakan oleh Satuan Armed TNI AD serta Korps Marinir”, kata Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin.
50 Roket Berhasil Diujicobakan
Sebanyak 50 Roket R-Han 122 produksi Indonesia, berhasil diujicobakan dengan ditembakkan ke sasaran di udara, di Pusat Latihan Tempur TNI AD Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Rabu.
Deputi Menristek Bidang Produktivitas dan Relevansi Riset Iptek, Budi Teguh Raharjo sempat menunjukkan contoh roket R-Han 122 itu, kepada Wakil Menteri Pertahanan, Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin, sebelum melakukan uji coba roket tersebut.
Sebanyak 50 buah Roket R-Han 122 diujicobakan sebagai hasil pengembangan konsorsium dari Kementerian Riset dan Teknologi dan komunitas iptek serta industri strategis, guna mendukung kemandirian roket 2014 bagi Kementerian Pertahanan.
Usai peluncuran, Wamenhan juga berkesempatan melakukan pengecekan pada mobil peluncur roket, untuk selanjutnya akan terus dikembangkan sebagai bagian program kemandirian penyediaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) nasional.
Uji coba dan demo penembakan Roket R-Han 122 itu menandai keberhasilan bangsa Indonesia untuk menuju kemandirian produksi roket nasional di masa depan.
Wakil Menhan Puas dengan Pengembangan Roket
Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin mengaku puas atas pengembangan Roket R-Han 122 yang diproduksi sendiri oleh bangsa Indonesia sebagai wujud kemandirian roket nasional.
Menurut Sjafrie usai uji coba Roket R-Han 122 di Puslatpur TNI AD di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumsel, Rabu, pengembangan kemandirian roket Indonesia diharapkan bisa terus ditingkatkan, termasuk kemampuan jangkauannya dari dua digit menjadi tiga digit.
"Berdasarkan hasil ini, maka kemandirian roket pada tahun 2014 harus tercapai," ujar Sjafrie.
Budi Teguh Rahardjo, Deputi Menristek Bidang Produktivitas dan Relevansi Riset Iptek meyakini, 90 persen industri roket di Indonesia dapat berkembang dengan pesat dan masuk dalam ranah industri, serta mampu memasok alat utama sistem pertahanan (alusista) dalam jumlah yang besar.
Guna menuju kemandirian dalam pengadaan alutsista, sejak tahun 2007 lalu, Kementerian Riset dan Teknologi dalam konsorsium bersama komunitas iptek serta industri strategis, melakukan pengembangan roket yang kali ini kembali diujicobakan.
Sumber: Kemhan/ANTARA News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar