Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP berjabat tangan dengan para pejabat usai memimpin apel khusus di Mabesau, Cilangkap, Senin (2/1). (Foto: Dispenau)
2 Januari 2011, Jakarta: TNI AU telah sukses mencatat Tahun “Tanpa Kecelakaan” sepanjang tahun 2011. Prestasi yang disyukuri karena dengan restu Tuhan Yang Maha Esa serta upaya pencegahan kecelakaan terbang dan kerja yang intensif segenap jajaran TNI AU maka tahun 2011 dilewati dengan sukses dan aman tanpa adanya accident dalam tugas latihan dan operasional penerbangan. Dengan ini sasaran jangka pendek TNI AU yaitu “Zero Accident” yang dicanangkan awal tahun 2011 untuk menuju First Class Air Force telah berhasil diwujudkan pada tahun yang sama. Sebuah tantangan yang tidak mudah namun dengan kerja keras, kerja ikhlas dan kerja cerdas jajaran TNI AU bisa mencapai suatu tingkat keamanan operasi penerbangan yang tinggi dengan pencapaian 48.674 jam terbang serta tingkat kesiapan alutsista 70% untuk mempertanggungjawabkan total anggaran 7,433 trilyun rupiah.
Kasau menyatakan bahwa menyikapi tahun 2012, TNI AU harus jeli dalam membaca situasi nasional. Kebijakan mengenai modernisasi alusista TNI telah direalisasikan secara bertahap. Modernisasi merupakan awal kebangkitan yang harus disikapi dengan bijak karena proses penyediaan yang tengah berjalan ini mendapat perhatian dari berbagai elemen bangsa dan media massa. Demikian sambutan Kasau dalam apel khusus menyambut tahun baru 2012 yang dilaksanakan di Mabesau, Cilangkap, Senin (2/1).
“TNI AU harus mampu melaksanakan setiap amanah rakyat dengan sebaik-baiknya melalui kerja keras yang profesional. Ini harus kita terapkan secara ketat mulai dari siklus perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi. Kesemuanya harus dilaksanakanan dengan kejujuran serta sesuai dengan aturan main yang berlaku”, tekan Kasau.
Selain itu, kebijakan pemerintah di bidang reformasi birokrasi salah satu tujuannya adalah untuk menata sistem menajemen sumber daya manusia di lingkungan TNI AU. Kebijakan pemerintah yang menetapkan zero growth policy adalah untuk meningkatkan efisiensi anggaran TNI yang jutru dihabiskan untuk membayar gaji personel. Untuk itu, anggaran yang diperoleh pada tahun 2012 akan digunakan untuk mendukung 60.000 jam terbang dan mendukung seluruh kegiatan TNI AU.
Kasau menambahkan kepada satuan-satuan yang berkaitan langsung dengan penanganan sumber daya manusia, agar benar-benar mencermati dan mengerti hal-hal mendasar mengenai tuntutan reformasi birokrasi, sehingga TNI AU mampu membangun SDM yang tangguh dan mampu menjawab tantangan. Menjadi the right man on the right place, merit sistem, konsisten dengan kaidah, maka akan tercipta rasa keadilan yang mampu meningkatkan profesionalisme di setiap lini organisasi.
TNI AU harus mengedepankan transparansi dan ketaatan hukum saat ini dalam melaksanakan penugasan, karena hal tersebut menempati prioritas utama dalam mengukur kualitas kinerja yang baik, terukur, akuntabel yang diawaki oleh personel yang jujur dan memiliki integritas. Dengan demikian, kondisi zero accident yang telah dicapai pada 2011 dapat dipertahankan di tahun 2012 untuk menjadi First Class Air Force.
Hadir dalam apel khusus tersebut Irjen TNI Marsdya TNI Sukirno, Kabasarnas Marsdya TNI Daryatmo, Wakasau Marsdya TNI Dede Rusamsi, para pejabat di lingkungan TNI AU, perwira, bintara, tamtama, serta Pegawai Negeri Sipil.
Sumber: Dispenau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar