Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Soeparno (kanan) mendapat penjelasan oleh prajurit TNI AL ketika mengamati pameran prototipe persenjataan disela-sela Sidang terbuka Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) di Gedung Moeljadi, Kobangdikal, Surabaya, Jatim, Jumat (13/1). Prototipe persenjataan merupakan observasi dari wisudawan STTAL prajurit TNI/Polri yang berjumlah 88 wisudawan, terdiri dari 52 wisudawan program studi (prodi) S-1 (45 perwira TNI AL dan 7 perwira TNI AU) dan 36 wisudawan prodi D-3 (34 bintara TNI AL dan 2 bintara Polri) yang diharapkan kedepan mampu menciptakan alutsista dalam negeri. (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat/ss/pd/12)
13 Januari 2012, Surabaya: Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyiapkan program pascasarjana bidang teknologi pertahanan yang rencananya direalisasikan pada 2013.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Soeparno di Surabaya, Jumat, mengemukakan sebagai lembaga pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi, STTAL tidak hanya menghasilkan ahli madya (D-3) dan sarjana (S-1), tetapi juga tenaga pengembang dan calon ilmuwan di bidang teknologi pertahanan setingkat magister (S-2).
"Mudah-mudahan program pascasarjana STTAL bidang teknologi pertahanan bisa direalisasikan pada 2013," kata KSAL saat melantik 88 wisudawan angkatan ke-30 STTAL di Gedung Moeljadi Kesatrian Bumimoro Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal) Surabaya.
Soeparno mengatakan, tantangan ke depan semakin kompleks dan membutuhkan penguasaan iptek modern dalam bidang pertahanan, agar tidak selalu tergantung kepada teknologi pertahanaan negara lain.
Guna mempercepat kemandirian teknologi pertahanan di bidang alat utama sistem persenjataan (alutsista), STTAL harus terus meningkatkan perannya sebagai lembaga pendidikan iptek.
Pada acara wisuda tersebut, dipamerkan beberapa peralatan iptek pertahanan temuan dari mahasiswa sekolah tinggi milik TNI AL, seperti "Unmanned Surface Vehicle" (USV) dan pelontar tali buangan kapal.
"Temuan peralatan itu telah membuktikan bahwa sumber daya manusia kita sebenarnya mampu untuk merancang, membuat dan memodifikasi peralatan tempur sendiri," ujarnya.
KSAL menambahkan bahwa alat-alat temuan mahasiwa itu akan ditindaklanjuti untuk penelitian dan pengujian, sebagai langkah penyempurnaan agar nantinya bisa dimanfaatkan untuk melengkapi peralatan tempur TNI.
Sementara itu, wisudawan STTAL angkatan ke-30 yang dilantik terdiri dari 52 orang wisudawan program studi S1 (45 perwira TNI AL dan tujuh perwira TNI AU) dan 36 wisudawan D-3 (34 bintara TNI AL dan dua bintara Polri).
Mereka berasal dari empat jurusan dengan sembilan program studi, antara lain teknik mesin, elektro, informatika, elektronika kesenjataan, teknik hidro oceanografi.
Komandan STTAL Kolonel Laut (E) Ir Achmad Jamaludin mengatakan, pada usia yang telah menginjak 46 tahun, STTAL merupakan satu-satunya perguruan tinggi kedinasan di lingkungan TNI/Polri yang terakreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.
Hingga saat ini, STTAL telah meluluskan sebanyak 1.186 orang, terdiri dari 113 orang TNI AD, 909 orang TNI AL, 145 orang TNI AU, dan 19 orang Polri.
"Lulusan STTAL telah banyak yang menempati jabatan strategis di bidang perencanaan, operasi, logistik, personel, dan lembaga pendidikan di lingkungan TNI/Polri," paparnya.
Sumber: ANTARA Jatim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar