C-130 Hercules TNI AU. (Foto: Australia DoD)
27 Juli 2011, Balikpapan (tribunkaltim): Pesawat Hercules C-130 yang kini diparkir di base ops Sepinggan Lanud Balikpapan ternyata menyimpan banyak kisah bersama NKRI sejak 1960.
Pesawat ini didatangkan dalam rangka latihan pertahanan udara yang dilaksanakan di base ops Sepinggan, Rabu (27/7/2011).
Menurut Minggus, CMU I first Engineer Hercules C-130, pesawat berbadan lebar ini adalah pesawat pengangkut udara untuk pasukan militer dan sipil yang paling banyak dipakai di dunia. Terbang dengan empat mesin turboprop, dioperasikan oleh 12 awak (pilot,co-pilot, plat engineer, juru radio, pilot master, loadmaster dan teknisi). Pesawat ini mampu mendarat dan lepas landas dari jalur pendek atau jalur yang tidak disiapkan dan lintasan rumput.
Awalnya Hercules buatan Amerika Serikat ini adalah pengangkut tentara dan pesawat kargo. Kini digunakan untuk berbagai macam peran, untuk keperluan militer maupun sipil, termasuk gunshot (perang), latihan terjun payung, patroli maritim, pengamatan cuaca, pengisian bahan bakar di udara, pemadam kebakaran udara, missi kemanusiaan, penyelamatan (SAR), ambulans udara, dll.
"Pesawat ini mempunyai banyak fungsi, selain untuk pasukan perang juga digunakan sebagai pengangkut barang, logistik. Untuk C-130 ini sudah pernah menjelajah seluruh Indonesia. Tarakan, Gorontalo, ujung Pandang, Jakarta. Tetapi yang paling sering adalah untuk tugas kemanusiaan," jelas Minggus.
Pesawat ini mampu mengangkut 64 orang penumpang tidak termasuk awak atau berdaya angkut 12,5 ton. Besarnya lambung kapal juga memungkinkan untuk dimasuki sebuah helikopter dengan telebih dahulu melepas baling-baling dan juga dapat memuat tank maupun panser bila diperlukan.
Sistem pengoperasian pesawat ini sudah otomatis, jadi bisa dibayangkan di zamannya adalah termasuk pesawat dengan teknologi tinggi. Pesawat bermesin 4 dengan jenis baling hammilton ini membutuhkan 27.000 liter avtur untuk sekali pengisian penuh tangki. Pesawat ini juga dilengkapi dengan toilet yang dapat digunakan dalam keadaan darurat (urinal draine).
Minggus mengatakan, pesawat ini juga telah ditumpangi orang nomor satu Indonesia, Presiden Soekarno. Bila diperlukan, pesawat dapat disetting sedemikian rupa untuk keperluan VVIP.
Sumber: Tribun Kaltim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar