Seorang teknisi PT DI sedang mengerjakan pesawat patroli maritim CN-235 pesanan Korea Selatan. (Foto: Bisnis Jabar)
6 Juli 2011, Jakarta (Jurnas.com): Pemulihan tiga perusahaan BUMNIP agar dapat bangkit kembali, memerlukan dana Rp7,5 triliun. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT DI, PT Pindad, dan PT PAL. "Untuk membangkitkan kembali 3 industri strategis Indonesia, butuh dana sebesar Rp7.5 triliun cash dan non-cash. Ini bisa diajukan ke Komisi VI DPR, tinggal nanti dibahas Komisi XI dan Badan Anggaran, serta Kementerian Keuangan tentunya," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar di Jakarta, Rabu (6/7).
Dana pemulihan tersebut, kata Mustafa, bisa tersedia dan tak perlu dikhawatirkan asalkan pasar ketiga perusahaan tersebut bisa terbuka jelas baik di dalam maupun di luar negeri. "Kami berharap bisa memanfaatkan kekuatan dari dalam karena di dalam juga banyak tawaran dana seperti dari forum komunikasi investasi, atau forum investasi BUMN. Atau juga dari kerja sama seperti PT DI dan Airbus Military ini. Ada Rp250 triliun-Rp300 triliun kemampuan pendanaan potensial yang bisa dipakai kalau proyek ini bisa jalan," kata Mustafa.
Hari ini Airbus Military dan PT DI menandatangani MoU kerja sama strategis yang difasilitasi Kementerian BUMN. Menurut menteri BUMN, Airbus Military akan membantu PT DI dalam memproduksi pesawat-pesawat baru, khususnya pesawat militer dengan misi damai. "Airbus akan mem-back up PT DI untuk produksi pesawat tipe baru seperti pesawat 212, N219. Untuk pesawat kemiliteran akan mendapat fully support dari mereka," katanya.
Airbus telah bekerja sama dengan PT DI dengan melakukan produksi spare part yang dipesan PT DI seperti sayap, ekor, dan bagian-bagian badan pesawat lainnya. PT DI saat ini tengah menyiapkan pesawat tipe N219. Pesawat 19 seat ini akan diproduksi sebanyak 20 unit pada 2015 yang merupakan pesanan Merpati Airlines.
Sumber: Jurnas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar