Rabu, 06 Juli 2011
Kemhan Promosikan Produk Industri Pertahanan di BRIDEX 2011
5 Juli 2011, Bandar Seri Begawan (Kemhan): Dalam rangka mempromosikan produk – produk industri pertahanan dalam negeri kepada negara – negara di kawasan ASEAN pada khususnya dan internasional pada umumnya, Indonesia melalui Kementerian Pertahanan RI bersama dengan Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (BUMNIP) mengikuti ajang Brunei Darussalam Internasional Defence Exhibition & Coference (BRIDEX) 2011 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.
BRIDEX 2011 diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan Brunei Darussalam untuk yang ketiga kalinya dalam rangka memperingati ulang tahun emas Angkatan Bersenjata Kerajaan Brunei Darussalam. BRIDEX 2011 berlangsung selama empat hari dibuka tanggal 6 sampai dengan 9 Juli 2011.
Keikutsertaan Indonesia dalam ajang pameran industri pertahanan berskala internasional di Brunei Darussalam tersebut, yaitu dengan membuka satu Pavilium Industri Pertahanan Indonesia yang menyajikan beberapa miniatur dari produk - produk industri pertahanan dari dalam negeri baik BUMN maupun swasta nasional antara lain PT. Pindad, PT. PAL, PT. Dirgantara Indonesia, PT. Dahana, PT. LEN dan PT. Palindo Marine , PT.Sritex dan PT. Famatex.
Direktur Teknik Industri Pertahanan Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Dirtekind Ditjen Pothan) Kemhan RI Brigjen TNI Agus Suyarso, Selasa (5/7) sehari sebelum pembukaan BRIDEX 2011 di Brunei Darussalam mengatakan, melalui keikutsertaan Kemhan RI bersama dengan BUMNIP dalam BRIDEX 2011 kali ini, diharapkan Indonesia dapat mempromosikan produk – produk industri pertahanan baik yang Alutsista maupun yang non Alutsista kepada negara – negara lain khususnya di kawasan regional ASEAN.
Dijelaskan Dirtekind, bahwa dalam event yang penting ini Kemhan berusaha untuk menampilkan yang terbaik untuk menunjukan bahwa Indonesia sudah mulai bangkit untuk mampu dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan peralatan pertahanan.
PT. Pindad misalnya menampilkan Panser Anoa 6x6, Mobile Shooting Galery dan berbagai varian senjata untuk perorangan, PT. PAL menampilkan kapal jenis Landing Platform Dock (LPD), PT. Dirgantara Indonesia menampilkan pesawat CN 235 dan pesawat maritim patrol CN 235 dan sejumlah perusahaan industri pertahanan dalam negeri lainnya yang menampilkan produknya masing - masing.
Menurut Dirtekin, beberapa negara seperti Philipina dan Brunei Darussalam selaku tuan rumah menyatakan ketertarikannya untuk membeli sejumlah produk pertahanan buatan Indonesia. Brunei Darussalam telah menyatakan tertarik untuk membeli Panser Anoa 6x6 dan Mobile Shooting Galery produksi PT. Pindad.
Untuk itu, pada kesempatan BRIDEX ini, Panser Anoa 6x6 dan Mobile Shooting Galery produksi PT. Pindad mendapatkan kesempatan diujicoba untuk memastikan apakah performance-nya sesuai dengan kebutuhan dari Angkatan Bersenjata Brunei Darussalam.
Selain Panser Anoa 6x6 dan Mobile Shooting Galery, dalam event BRIDEX kali ini Indonesia juga mencoba secara khusus menawarkan kepada Brunai Darussalam beberapa produk pertahanan Alutsista lainnya seperti pesawat maritim patrol CN2 35 buatan PT. Dirgantara Indonesia dan juga produk pertahanan Non Alutsista misalnya pakaian untuk prajurit, helm, dan rompi anti peluru.
“Brunai sudah beli pesawat CN 235, kita mencoba tawarkan lagi untuk maritime patrolnya CN 235 mau beli baru atau mau retrovit menjadi maritime patrol”, jelas Dirtekin Ditjen Pothan Kemhan.
Menurut Dirtekind Kemhan berharap selain secara konsisten dipergunakan di dalam negeri, produk – produk pertahanan Indonesia juga dapat dipergunakan oleh negara-negara di kawasan ASEAN.
Dirtekind menyatakan optimis bahwa hal itu akan dapat tercapai karena disamping telah ada kesepatakan diantara negara - negara ASEAN tentang kolaborasi industri pertahanan, juga karena produk industri pertahanan Indonesia berkualitas dan banyak dibutuhkan oleh pasukan.
Sumber: Kemhan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar