C295 AU Polandia buatan Airbus Military. (Foto: AIRBUS Military)
6 Juli 2011, Jakarta (Jurnas.com): Airbus Military telah menandatangani kesepakatan kerja sama strategis bersama PT Dirgantara Indonesia (PTDI), dimana Airbus Military akan membantu PTDI dalam merevitalisasi industri dirgantara nasional di Indonesia.
Kesepakatan ini ditandatangani oleh Presiden Direktur PTDI Budi Santoso, Presiden Direktur PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Boyke W. Mukijat dan CEO Airbus Military Domingo UreƱa Raso di Jakarta, Rabu (6/7).
Menteri BUMN Mustafa Abubakar turut hadir pada penandatanganan imi, mengkonfirmasi Nota Kesepahaman (MoU) pada Februari lalu. Fase pertama dari program revitalisasi ini akan berjalan selama 18 bulan. Selama periode ini, Airbus Military akan mendukung PTDI dalam mengoptimalkan proses industri dan efisiensi globalnya secara keseluruhan.
Kesepakatan ini dibangun atas hubungan manufaktur yang telah berlangsung lama antara Airbus Military dan pendahulunya CASA dari Spanyol, serta PTDI dan pendahulunya Nurtanio. Saat ini, PTDI adalah pemasok yang penting bagi Airbus Military untuk pesawat transpor ringan/medium C212 dan CN235, pesawat pemantau, serta bagi Eurocopter dan Airbus.
Selama beberapa tahun ke depan, Airbus Military bermaksud untuk meningkatkan jumlah manufakturnya dengan PTDI. Airbus Military juga berniat memberikan aktivitas industri yang nilainya semakin tinggi di rantai pasokan. "Kesepakatan dengan Airbus Military hari ini akan membantu Indonesia melakukan reformasi struktural, untuk memulihkan serta mengembangkan sektor dirgantara nasional. Adanya kesempatan untuk pengembangan baru dan dibukanya pasar-pasar baru bersama Airbus Military, akan membantu Indonesia melahirkan generasi yang memiliki insinyur, manajer, dan pekerja yang sangat terlatih. Mereka tentunya akan berkarya di industri dirgantara, namun juga mengubah sektor ekonomi lainnya di negara kita," katanya.
Domingo Urena Raso– CEO Airbus Military menambahkan, hubungan dirgantara antara Spanyol dan Airbus Military dengan Indonesia dan industri nasionalnya telah terjalin lama dan menguntungkan bagi kedua pihak. Hubungan ini juga mempunyai prospek masa depan yang positif.
Akan tetapi, industri dirgantara global saat ini semakin kompetitif, sehingga setiap pemain di industri ini harus terus memperbarui dan mengembangkan diri. "Airbus Military berkomitmen sepenuhnya untuk mendukung mitra kami di Indonesia, agar dapat terus mempertahankan perannya di panggung dunia," ujar Domingo.
Domingo menjelaskan, Airbus Military adalah satu-satunya produsen pesawat militer dan sipil yang membuat, mengembangkan dan menjual rangkaian pesawat berkapasitas muatan 3 hingga 45 ton. Sebagai anak perusahaan Airbus, Airbus Military bertanggung jawab atas program A400M, pesawat tanker, dan transport militer (military tanker transport) atau MRTT A330 dan pesawat militer lain yang merupakan turunan dari pesawat sipil Airbus.
Bersama dengan segmen pesawat ringan dan menengah C295, CN235 dan C212. Secara total,sebut Domingo, Airbus Military telah menjual lebih dari 1.000 pesawat kepada sekitar 130 pelanggan militer, sipil dan pemerintahan. Dari jumlah ini, lebih dari 800 pesawat telah dikirimkan. Airbus adalah bagian dari perusahaan EADS.
Sumber: Jurnas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar