Panser Anoa digunakan Indobatt di Lebanon. (Foto: Reuters)
29 Juli 2011, Jakarta (ANTARA News): Tim inspeksi Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon Selatan (UNIFIL) menilai gudang amunisi batalyon Indonesia (Indobatt) sudah sesuai standar pengamanan yang ditetapkan.
Komandan Satgas Konga XXIII-E/Unifil (Indobatt), Letkol Inf Hendy Antariksa dalam surat elektronik kepada ANTARA di Jakarta, Jumat mengatakan Tim Inspeksi UNIFIL yang berjumlah tiga orang, dipimpin Kapten Tahiru Issah.
Inspeksi dilaksanakan di seluruh gudang penyimpanan amunisi Indobatt yang berada di area UN POSN 7-1 Adshit Al Qusayr, UN POSN 9-2 Az Ziqqiyah, UN POSN 9-63 El Addaisse dan UN POSN 7-3 Marjayoun.
Inspeksi gudang amunisi Indobatt oleh UNIFIL bertujuan untuk mengecek dan memastikan, apakah sistem penyimpanan amunisi yang dilakukan oleh Indobatt dalam kondisi aman dan sesuai prosedur yang diberikan oleh UNIFIL, serta tertib administrasi.
Tim inspeksi UNIFIL memeriksa gudang amunisi Kompi Delta, Kompi Echo, Kompi Bantuan dan Markas Batalyon yang terletak di satu tempat yaitu di area UN POSN 7-1, Adshit Al Qusayr.
"Dilanjutkan ke Kompi Charlie yang terletak di area UN POSN 9-2 Az Ziqqiyah," kata Hendy.
Pemeriksaan juga dilakukan terhadap gudang amunisi Kompi Alfa yang berada di area UN POSN 9-63 El Addaisse, dilanjutkan pengecekan gudang amunisi Kompi Bravo yang berkedudukan di UN POSN 7-3 Marjayoun.
Dari hasil pemeriksaan, tim inspeksi menyatakan gudang penyimpanan amunisi Indobatt sudah memenuhi standar UNIFIL dan menilai sistem administrasinya berjalan dengan tertib.
Sumber: ANTARA News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar