Selasa, 01 Februari 2011

PT DI Serahkan Helikopter Pesanan TNI-AD

Helikopter jenis NBELL 412 EP ini diterima oleh Wakasad Letjen TNI Suryo Prabowo. (Foto: detikFoto/Adi Nugroho)

2 Februari 2011, Jakarta -- (Republika.co.id): TNI Angkatan Darat menerima satu unit Helikopter Bell 412 EP produksi PT Dirgantara Indonesia. Serah terima helikopter itu dilakukan di Skadron 21/SENA Pusat Penerbang Angkatan Darat, Lapangan Udara Pondok Cabe, Rabu (3/2). Helikopter diserahkan Dirut PTDI Budi Santoso dan diterima Wakil KSAD Letjen (TNI) Johanes Suryo Prabowo.

Budi mengatakan, Helikopter Bell 412 EP ini merupakan seri terbaru dikelasnya. Helikopter ini merupakan helikopter angkut dengan kapasitas 10 orang. Meski demikian, helikopter angkut ini bisa dipersenjatai dengan senapan mesin di dekat pintu kiri dan kanannya. "Pengadaan Helikopter Bell 412 EP ini melalui kontrak antara Mabes AD pada 15 Oktober 2010," kata Budi.

Budi enggan menyebut nilai kontrak dalam pengadaan Helikopter ini. Dia menegaskan bahwa pihaknya masih sedang melakukan pengerjaan helikopter lainnya yang dipesan TNI AU dan TNI AL. "Ini bukti kesiapan dan kemampuan PTDI untuk memenuhi kebutuhan alutsista (alat utama sistem persenjataan)," ujar Budi.

Helikopter sejenis sudah diproduksi PTDI sejak 1982. Seri terbaru memiliki beberapa kelebihan, salah satunya kelebihan tenaga. Terkait dengan pemesanan alutsista yang diterima PTDI, Budi berharap kepercayaan Kementerian Pertahanan dan TNI terus meningkat kepada PTDI, sehingga PTDI memiliki nilai kompetitif dan nilai jual.

Dalam kesempatan sama, Letjen (TNI) Johanes Suryo Prabowo mengatakan, penerimaan helikopter dari PTDI ini diharapkan bisa meningkatkan kemampuan Pusat Penerbang Angkatan Darat. "Pengadaan alutsista seperti akan terus dilakukan, ini komitmen TNI Angkatan Darat untuk memberdayakan produksi dalam negeri," kata dia. Hal itu, kata Surya, merupakan kebijakan Presiden.

TNI: Kualitas dan Harga Alutsista Lokal Harus Bersaing

TNI Angkatan Darat menginginkan peningkatan kualitas alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang diproduksi oleh industri pertahanan dalam negeri, khususnya PT Dirgantara Indonesia. Pasalnya, alutsista berkaitan dengan pertahanan negara, sehingga kualitasnya harus baik.

"Saya berharap agar PTDI senantiasa meningkatkan kualitas produknya agar industri penerbangan di Tanah Air kita semakin maju dan terus berkembang," kata Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen (TNI) Johanes Suryo Prabowo di Skadron 21/SENA Pusat Penerbang Angkatan Darat, Lapangan Udara Pondok Cabe, Rabu (2/2)

Suryo menyampaikan hal itu di sela acara serah terima Helikopter Bell 412 EP dari PTDI. Helikopter Bell 412 EP ini merupakan seri terbaru dikelasnya dan jenis helikopter angkut dengan kapasitas 10 orang. Meski demikian, helikopter angkut ini bisa dipersenjatai dengan senapan mesin.

Suryo menambahkan, harga alutsista produksi dalam negeri bagi TNI AD harus bersaing dengan luar negeri. "Kualitasnnya harus memadai dan tepat waktu (pembuatannya)," kata Jenderal bintang tiga ini. Ketetapan waktu pembuatan alutsista terkait dengan upaya tertib administrasi.

"Ketetapan waktu penyerahan barang juga tidak dapat diabaikan karena akan berpengaruh pada kesiapan alutsista maupun dalam mewujudkan tertib administrasi barang dan jasa, khususnya dalam rangka menghadapi pengawasan dan pemeriksaan oleh badan pemeriksa eksternal," ujar Suryo menegaskan.





Helikopter yang diserahkan ini jenis NBELL 412 EP. Heli dengan daya angkut 15 ton ini akan ditempatkan di Skadron 31 Semarang. Rencanaya, heli yang diterima TNI AD ini akan dilengkapi dengan senapan 30 mm di kiri dan kanan. Heli dapat membawa 15 penumpang termasuk pilot. (Foto: detikFoto/Adi Nugroho)

Sumber: Republika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar