Minggu, 13 Februari 2011

Indonesia Tawarkan Fasilitas PKC pada SAF

Personil SAF mengoperasikan Puna di provinsi Uruzgan, Afghanistan. (Foto: Mindef)

14 Pebruari 2011, Jakarta -- (DMC): Indonesia melalui Kementerian Pertahanan menawarkan kerja sama dalam penggunaan fasilitas Peace Keeping Center (PKC), yang sebagian rencananya akan selesai pembangunannya pada bulan Oktober 2011, kepada Singapore Armed Force (SAF) Singapura sebagai sarana pelatihan bagi pelatih maupun pasukan Perdamaian Bangsa Bangsa. Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan), Sjahfrie Sjamsoeddin, saat menerima kunjungan kehormatan (Courtesy Call) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Menhan Singapura, Mr. Chang Chien Foo, di Kantor Kemhan, Jakarta, Jumat (11/2).

Selain itu, Wamenhan juga menyampaikan rencana kegiatan Indonesia sebagai tuan rumah latihan bersama penanggulangan bencana yang dihadiri oleh 33 negara dengan nama ASEAN Regional Forum (ARF)-Disaster Relief Exercise pada bulan Maret 2011 di Manado. ARF Direx ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Indonesia yang tahun ini ditunjuk menjadi Ketua ASEAN dan Menhan Indonesia sebagai Ketua ASEAN Defence Ministry Meeting (ADMM). Wamenhan mengharapkan Singapura melalui Kemhan Singapura dapat turut aktif berpatisipasi pada kegiatan tersebut.

Adapun maksud kunjungan Sekjen Kemhan Singapura adalah untuk meningkatkan hubungan dan kerjasama yang lebih erat antara Singapura dengan Pemerintah Indonesia, khususnya di bidang pertahanan kedua negara yang sudah terjalin dengan baik selama ini.

Mr. Chang mengatakan, kunjungan kedinasan ke Indonesia baru yang pertama kali dan merupakan realisasi persahabatan antara Pemerintah Singapura dan Indonesia yang diharapkan mempunyai nilai positif. Selain itu kunjungannnya juga dimaksudkan untuk bertukar pandangan mengenai situasi saat ini, baik yang ada di Singapura mapun di Indonesia. Kunjungan ini juga tidak lepas dari kesuksesan kegiatan latihan bersama tahunan TNI AU dengan Angkatan Udara Singapura (RSAF) yang telah berlangsung 30 tahun dengan sandi “Indopura 2010″, yang dilaksanakan di Bali tahun lalu, dimana saat itu Menhan Singapura, Mr. Teo Chee Hean hadir.

Pada kunjungan tersebut Wamenhan didampingi Sekjen Kemhan RI, Marsdya TNI Eris Herryanto, S.Ip., M.A., Staf Ahli Menhan Bidang Ideologi dan Politik Dr Agus Broto Susilo SH,MA serta Kapuskom Publik, Brigjen TNI I Wayan Midhio, M. Phil., sedangkan Sekjen Kemhan Singapura didampingi Deputi Direktur bidang Kebijakan, Kolonel Tan Ya Yie dan Mr Ye Yongfeng. Sesuai kunjungan ke Wamenhan, Mr Chang beserta rombongan melanjutkan kunjungan kepada Sekjen Kemhan.

Keterbukaan dan Keinklusifan ASEAN

Pada kesempatan kunjungan Sekjen Kemhan Singapura ini, Sekjen Kemhan RI, yang tahun ini ditunjuk sebagai Ketua ASEAN Defence Senior Officials' Meeting (ADSOM) menyampaikan tentang rencana kegiatan ADMM yang akan dimulai dengan kegiatan ADSOM Working Group pada bulan ini di Surabaya. Pada kesempatan ini keduanaya sepakat bahwa kegiatan ADSOM WG sangat penting untuk menyusun konsep pemikiran tentang ASEAN ke depan khususnya dalam bidang pertahanan.

Dengan jumlah anggota ASEAN PLUS sebanyak 10 negara dan 8 negara tambahan, Mr Chang pada kesempatan tersebut mengharapkan ASEAN ke depan semakin terbuka dan tidak menutup diri (inklusif) baik dengan negara lain atau kawasan lain. Mengingat hal tersebut akan memberikan keuntungan bagi organaisasi ASEAN secara global.

Sumber: DMC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar